Gubernur Babel Erzaldi Rosman, panen sorgum. (Foto: Istimewa)

BANGKA, iNews.id - Gubernur Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, menjadi pembeli pertama hasil olahan tanaman sorgum petani di Kabupaten Bangka dan memastikan produknya aman untuk dikonsumsi. Gubernur Erzaldi juga ikut memanen langsung sorgum di ladang petani, Rabu (3/2/2021).

Usia memanen sorgum, Erzaldi kemudian mencoba proses pengolahan sorgumm mulai dari penggilingan hingga menjadi beras dan pengambilan sari pati batang sorgum hingga menjadi air gula. 

"Saya menjadi pembeli pertama hasil olahan sorgum ini. Mulai dari beras dan air gula untuk meyakinkan masyarakat bahan sorgum ini aman dan sehat," kata Gubernur Erzaldi.
 
Menurutnya, sorgum sebagai salah satu alternatif pengganti beras, mampu menjaga keseimbangan ketahanan pangan yang terganggu akibat pandemi covid-19.

"Pemprov memang fokus untuk mempertahankan kesinambungan ekonomi, salah satunya dengan menguatkan para petani," ujarnya.

Gubernur Erzaldi juga memotivasi para penyuluh pertanian, agar tidak sekedar mengajar para petani cara bercocok tanam. Tetapi lebih aktif dalam memberikan pemahaman kepada para petani, jika pertanian itu adalah ladang bisnis. Apabila tekun dijalani akan menjadi usaha yang menjanjikan.

"Jangan menyuruh petani menanam sesuatu apabila pembelinya tidak ada," ucapnya. 

Sementara itu, penggagas sorgum di Babel,  Bambang Prayito berinisiatif untuk menanam sorgum. Sebab, sorgum budi daya yang efektif dan cocok untuk cuaca dan kondisi tanah di Babel. 

"Sorgum mendekati beras dan semua kondisi tanah bisa. Hama sangat kecil, serta kemarau panjang tidak mempengaruhi cuaca," katanya 

Di lahan seluas 4 hektare, Bambang menerangkan, sorgum dalam sekali tanam dapat untuk empat kali panen. Dengan proses hingga panen hanya 100 hari. 

"Untuk saat ini kami menjual beras sorgum Rp12.000 per kilogram," ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Juaidi turut mendukung budi daya sorgum di Babel. Sebab, kontur tanah Babel yang marginal, membuat sorgum tetap tumbuh dikarenakan aslinya tumbuh di kawasan kering di Afrika. 

"Produksi beras kita saat ini hanya 30 persen dan ini salah satu solusi untuk menambah produksi pangan kita," katanya. 


Editor : Ikhsan Firmansyah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network