BELITUNG, iNews.id - Proses evakuasi dua penambang timah asal Pandeglang, Banten, yakni Naryo (34) dan Andri (22) yang terjebak di kedalaman 28 meter di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) milik Menara Cipta Mulia (MCM), Belitung Timur, terkendala medan sulit. Basarnas Belitung menetapkan proses pencarian dan evakuasi dilakukan selama sepekan.
Menurut Komandan Pos SAR Basarnas Belitung, Rahmatullah Hasyim, hasil pemetaan di lokasi tambang timah bawah tanah tidak mudah ditembus. Bahkan cadangan oksigen terbatas.
"Di dalam juga terdapat banyak tantangan dan kondisi tekanan airnya cukup tinggi, kemudian ruangannya juga sangat sempit hanya sekitar 60 x 60 centimeter," ujar Rahmatullah, Senin (28/6/2021).
Kedua penambang terjebak di kedalaman 28 meter ketika sedang memasang pipa isap air pada level ketiga lokasi tambang. Tiba-tiba air keluar secara deras dari pipa sehingga kedua korban terperosok namun rekan korban di titik lain bisa menyelamatkan diri.
"Kami sedang mengupayakan evakuasi terhadap keduanya yang terjebak di kedalaman ketika hendak memasang alat pengisap air, namun kondisi medan cukup sulit. Langkah evakuasi kami mencoba terlebih dahulu untuk mengeringkan air dari lokasi tambang tersebut," kata Rahmatullah.
Sejauh ini, titik lokasi kedua penambang yang diduga tertimbun belum diketahui. Sebelumnya personel Basarnas Belitung sempat turun ke dalam lokasi tambang dengan kedalaman 13 sampai 15 meter guna memetakan sekaligus mempelajari kondisi medan untuk proses evakuasi.
"Upaya lanjutan kami juga akan berkoordinasi dengan pihak dari perwakilan perusahaan terhadap evakuasi ini," ucap dia.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait