JAKARTA, iNews.id - Hukum tajwid Surat An Nahl ayat 64 beserta penjelasannya penting dipahami dalam membaca Al Quran. Sebab, kesalahan dalam melafalkan huruf maupun bacaan tajwidnya akan mengubah makna dan arti yang dikandungnya.
Membaca Al Quran juga harus tertil dan tidak boleh tergesa-gesa. Perintah untuk membaca Alquran dengan tartil dan benar disebutkan dalam Surat Al Muzamil ayat 4.
Allah SWT berfirman:
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: Atau lebih dari seperdua itu, Dan bacalah al-Quran itu dengan perlahan-lahan. (QS. Surat Al Muzzamil: 4)
Ibnu Katsir menerangkan maksud ayat tersebut di atas adalah bacalah Alquran dengan tartil (perlahan-lahan) karena sesungguhnya bacaan seperti ini membantu untuk memahami dan merenungkan makna yang dibaca
Selain tartil, penting juga mengetahui hukum bacaan tajwidnya. Tajwid menurut bahasa adalah tahsin, yang artinya memperindah. Adapun menurut istilah membunyikan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan setiap huruf hak dan mustahaknya.
Mengetahui dan mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardu kifayah, namun mengamalkannya dalam membaca Alquran hukumnya fardhu 'ain yakni semua qari' atau orang yang membaca Alquran wajib menerapkan tajwid saat membaca ayat-ayat Alquran.
Surat An Nahl ayat 64 dan Artinya
وَمَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتٰبَ اِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِى اخْتَلَفُوْا فِيْهِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ
Artinya: Kami tidak menurunkan Kitab (Al-Qur’an) ini kepadamu (Nabi Muhammad), kecuali agar engkau menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan serta menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman". (QS. An Nahl: 64).
Dalam Surat An Nahl tersebut di atas terdapat banyak hukum bacaan tajwidnya. Berikut ulasannya
Hukum Tajwid Surat An Nahl ayat 64
1. وَمَآ اَنْزَلْنَا terdapat hukum tajwid Mad Jaiz Munfashil. Alasannya, karena huruf mad bertemu hamzah di lain kalimat.
Cara membacanya dipanjangkan 2, 4 atau 5 harakat.
2. اَنْزَلْنَا terdapat hukum tajwid Ikhfa haqiqi. Alasannya, karena huruf nun sukun bertemu huruf ikhfa yaitu zai. Cara membacanya dengan dengung dan ditahan 2 harakat.
3. اَنْزَلْنَا Terdapat hukum tajwid Mad Thabi'i atau Mad Asli, karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat.
4. عَلَيْكَ Terdapat hukum tajwid Mad Layin, karena Ya sukun mad didahului huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat. 
5. الْكِتٰبَ Terdapat hukum tajwid Alif Lam Qamariyah atau Idzhar Qamariyah. Sebab, huruf lam bertemu kaf. Cara membacanya dengan jelas.
6. الْكِتٰبَ Terdapat hukum tajwid Mad Thabi'i atau Mad Asli, karena huruf ta berharakat fathah berdiri. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat
7.  لَهُمُ الَّذِى Terdapat hukum tajwid Alif Lam Syamsiyah atau Idgham Syamsiyah, karena huruf lam bertemu lam. Cara bacanya idgham dengan memasukkan huruf lam.
8.  اخْتَلَفُوْا فِيْهِۙ Terdapat dua hukum tajwid Mad Thbai'i atau Mad Asli. Pertana huruf fa dhummah bertemu wawu sukun dan kedua, huruf fa kasrah bertemu ya sukun. Cara membacanya dipanjangkan 2 harakat
9. وَهُدًى وَّرَحْمَةً Terdapat hukum tajwid Idgham Bighunnah karena huruf dal tanwin bertemu wawu dan bertasydid. Dibaca dengung dan ditahan selama 3 harakat.
10. وَّرَحْمَةً Terdapat hukum tajwid Tafkhim atau tebal, karena huruf Ra berharakat fathah. Cara membacanya dengan tebal.
11. وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ Terdapat hukum tajwid Idgham Bilaghunnah, karena huruf ta tanwin bertemu lam tasydid. Cara membacanya dilebur tanpa dengung.
12. لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ Terdapat hukum tajwid Idgham Bighunnah karena huruf mim kasrahtain atau tanwin bertemu ya tasydid. Dibaca dengan dengung dan ditahan 3 harakat.
13. يُّؤْمِنُوْنَ Terdapat hukum tajwid Mad Arid Lissukun, karena ada huruf Mad yakni wau (و) bertemu dengan huruf nun berharakat fathah dan diwaqafkan. Cara membacanya dengan panjang 2,4 atau 6 harakat.
Penjelasan Surat An Nahl Ayat 64
Dilansir dari Tafsir Kemenag, Surat AN Nahl Ayat 64 ini Dalam ayat ini Allah swt menjelaskan fungsi Al-Qur'an, yaitu sebagai dasar dan pedoman yang dapat membuka pikiran mereka untuk dapat menilai kebenaran bimbingan wahyu. Allah swt menjelaskan bahwa Dia menurunkan kitab kepada Nabi Muhammad saw untuk dijadikan bimbingan bagi para umatnya.
Juga agar Nabi saw dapat menjelaskan persoalan-persoalan yang mereka ragukan atau tidak percayai, sehingga mereka dapat melihat mana yang hak dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang salah.
Di samping itu, Al-Qur'an berfungsi sebagai petunjuk yang dapat membimbing umatnya kepada kebenaran sehingga terhindar dari kesesatan. Al-Qur'an juga berfungsi sebagai rahmat Allah terbesar kepada hamba yang mau beriman.
Dengan berpedoman kepada Al-Qur'an, mereka akan terbimbing dalam hidup di dunia dan akan berbahagia di dunia dan di akhirat.
Demikianlah ulasan hukum tajwid Surat An Nahl ayat 64 beserta penjelasannya.
Wallahu A'lam
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait