BELITUNG, iNews.id - Puluhan nelayan di Kabupaten Belitung memilih tak melaut karena cuaca ekstrem di perairan. Mereka tak berani melaut dalam kondisi yang membahayakan keselamatan.
"Nelayan memutuskan untuk sementara waktu tidak melaut karena cuaca ekstrem," kata Wakil Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Belitung, Jasman di Tanjung Pandan, Sabtu (11/12/2021).
Menurut Jasman, angin kencang dan gelombang tinggi melanda wilayah perairan Pulau Belitung dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Berdasarkan informasi yang dirilis oleh BMKG, prakiraan tinggi gelombang di perairan Selat Gaspar berkisar antara 1,5 - 2 meter.
Kondisi ini dinilai sangat membahayakan keselamatan nelayan jika tetap memaksakan diri untuk turun melaut.
"Kami telah mengimbau nelayan tidak memaksakan diri untuk turun melaut mengingat cuaca ekstrem maka keselamatan adalah hal yang utama," ujarnya.
Salah seorang nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjung Pandan, Kadir (43) mengatakan sementara waktu memilih libur melaut karena cuaca buruk.
"Kondisi angin kencang sekali gelombang juga tinggi maka sementara off dulu melaut," katanya.
Dia menyebutkan, kesempatan libur melaut ini digunakan untuknya memperbaiki jaring ikan, memeriksa kondisi kapal serta berkumpul dengan keluarga.
"Sekarang pilih kumpul keluarga dulu sampai nanti kondisi cuaca aman baru turun kembali melaut," ujarnya.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait