NATUNA, iNews.id - Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I TNI AL menggelar patroli udara di Laut Natuna Utara. Tindakan itu dilakukan karena para nelayan merasa terintimidasi oleh kapal ikan asing dan kapal coastguard China dan Vietnam.
"Kita sudah terbang dan berjumpa dengan KRI John Lie, Silaspapare, dan Pattimura yang beroperasi di perbatasan sesuai sektor dengan perbatasan kita dan Vietnam," ujar Komandan Guspurla Koarmada I, Laksamana Pertama Hudiarto Krisno Utomo di Natuna, Jumat (14/10/2022).
Hudiarto menjelaskan, dalam patroli itu satu kapal coastguard Vietnam terlihat di luar Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Namun hal itu diperbolehkan karena melakukan hak lintas damai.
"Tadi di luar dari ZEE ada kapal pengawas perikanan Vietnam. Kapal-kapal internasional boleh melakukan hak lintas damai selama berlayar tidak lego jangkar atau berhenti," katanya.
Dia menegaskan, setiap hari ada lima KRI dan satu pesawat serta helikopter yang melakukan patroli di Laut Natuna Utara. Tujuannya untuk penegakan kedaulatan sekaligus pelaksanaan keamanan hukum di laut.
Menurutnya, para nelayan yang mendapat intimidasi dari kapal asing atau kapal coastguard bisa melapor ke TNI AL. Dia memastikan akan menindak dengan tegas jika terjadi pelanggaran di ZEE.
"Kalau nanti ada masyarakat diintimidasi kapal lain, sampaikan pada kami. Kita tak biarkan begitu saja kalau memang terjadi di ZEE," katanya.
Sepanjang tahun 2022, ada 8 kapal ikan asing yang diamankan TNI AL karena mencuri ikan di Laut Natuna Utara. Para anak buah kapal (ABK) dikenakan denda dan sanksi deportasi. Kapal mereka disita oleh Indonesia.
Dalam waktu dekat TNI AL akan melakukan latihan puncak Armada Jaya. Seluruh unsur Guspurla Koarmada I akan mengikuti latihan bersama tersebut.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait