Aktivitas penambangan bijih timah di Bangka Belitung. (Foto: ist)

BANGKA, iNews.id - Kepala SAR Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Fazzli meminta penambang bijih timah tradisional untuk menghentikan aktivitasnya. Sebab intensitas hujan cukup tinggi di beberapa wilayah di provinsi itu, sehingga rawan tanah longsor.

"Curah hujan dapat mengakibatkan potensi tanah longsor di area galian tambang, jadi saya minta penambang bijih timah tradisional yang umumnya dikerjakan oleh masyarakat dapat menghentikan aktivitasnya," kata Fazzli, Selasa (4/1/2022).

Curah hujan yang tinggi, kata dia, mengakibatkan struktur tanah galian tambang menjadi labil dan mudah longsor.

"Kecelakaan tambang sering terjadi akibat tanah longsor. Hal itu karena pekerja kurang memperhatikan kondisi lingkungan serta tidak menerapkan strandar keselamatan kerja," ujarnya.

Dia juga mengimbau masyarakat yang berada di wilayah rawan bencana seperti banjir, angin puting beliung agar benar-benar memperhatikan lingkungannya.

"Saluran drainase dipastikan harus bersih dari tumpukan sampah agar tidak menghambat aliran air. Begitu pula halnya daerah yang rawan angin puting beliung, untuk menembang pohon tinggi yang berada di sekitar rumah," ucapnya.

Masyarakat, tutur dia, harus tetap meningkatkan kewasapadaan. Sebab, potensi bencana alam dapat terjadi kapan saja baik di darat maupun di air.

"Kami terus melakukan koordinasi dengan instasi terkait di daerah seperti TNI, Polri, BPBD dan pihak lainnya. Hal itu guna mempermudah antisipasi sekaligus mempercepat layanan pertolongan jika terjadi musibah atau bencana," tuturnya.


Editor : Ikhsan Firmansyah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network