BANGKA, iNews.id - Lebih dari 600 ekor babi di Kabupaten Bangka mati akibat serangan virus flu afrika atau African Swine Fever (ASF). Babi yang mati tersebut tersebar di beberapa desa.
"Lebih kurang 600 ekor babi mati terhitung awal 2021 karena penyebaran virus demam babi Afrika," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Elius Gani di Sungailiat, Kamis (19/3/2021).
Ratusan babi mati itu tersebar di Desa Air Dureng Pemali, Jelitik Sungailiat dan Desa Deniang Kecamatan Riau Silip. Kasus babi mati karena virus ini terungkap setelah salah satu peternak menemukan ratusan ekor babi miliknya mati mendadak.
"Penelerusan awal diketahuinya setelah ada laporan peternak yang babinya mati mencapai seratus ekor lebih," ujarnya.
Data populasi babi yang dipelihara peternak di Bangka sebanyak 11.107 ekor. Jumlah itu tersebar di enam kecamatan yakni di Kecamatan Sungailiat, Pemali, Belinyu, Riau Silip dan Merawang.
Untuk meminimalisir angka kematian babi, tenaga penyuluh terus memberikan edukasi pencegahan penyebaran virus ASF yang sampai sekarang belum tersedia vaksin pencegahannya.
"Selain memberikan edukasi pencegahan penyebaran virus, kami juga menyebarkan sarana publikasi singkat atau Leaflet untuk peternak babi serta melakukan pemetaan zona penyebaran ASF dengan cara menetapkan zona hijau, kuning dan zona merah," katanya.
Dia mengatakan, kendati angka kematian babi akibat virus ASF cukup tinggi, namun belum ada indikasi berbahaya bagi manusia.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait