BANGKA TENGAH, iNews.id- Geliat investasi di wilayah Bangka Tengah masih menemui kendala. Salah satunya, soal tata ruang wilayah di Bangka Tengah.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Kabupaten Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Kartina mengatakan tata ruang wilayah menjadi persoalan untuk investasi di sektor perkebunan, pertanian, perikanan dan mineral.
"Satu-satunya kendala yaitu tata ruang wilayah, kalau persoalan lainnya tidak menjadi persoalan baik pengurusan izin maupun situasi keamanan daerah," ujar Kartina di Koba, Rabu, (3/3/2021).
Meski demikian, dia mengatakan masih banyak investor yang tertarik. Sejauh ini sudah ada 268 perusahaan.
"Namun demikian, sejauh ini para investor tetap memiliki ketertarikan untuk berinvestasi di Bangka Tengah dan bahkan sampai sekarang tercatat 268 perusahaan sudah beroperasi di daerah ini," katanya.
Dia mengungkapkan nilai investasi dari 268 perusahaan tersebut pada 2020. Total investasi senilai Rp1,3 triliun.
"Pada 2021 jumlah perusahaan yang akan berinvestasi terus bertambah, terutama di sektor tambak udang vaname sudah tercatat sebanyak tujuh perusahaan yang sudah mengurus izin prinsip," ujarnya.
Meski demikian, Kartina mengatakan perusahaan tersebut tetap mengutamakan tenaga kerja lokal sesuai dengan kapasitas dan klasifikasi ilmu.
"Namun yang menjadi kendala lagi, banyak ditemukan tenaga kerja lokal memiliki semangat kerja yang rendah," tutur Kartina.
Editor : Ibnu Hariyanto
Artikel Terkait