PANGKALPINANG, iNews.id - Ratusan masyarakat nelayan dari 12 desa di Teluk Kelabat Dalam Kabupaten Bangka menggelar aksi damai di Kantor PT Timah Tbk, di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), Senin (22/11/2021). Dalam aksinya nelayan menebar jala, sebagai bentuk protes nelayan dirugikan dengan kehadiran Kapal Isap Produksi (KIP) Timah.
Peserta aksi mengancam akan bertahan hingga tuntutan mereka terpenuhi. Nelayan yang tergabung dalam Forum Nelayan Pecinta Teluk Kelabat Dalam mengaku kecewa, lantaran para petinggi PT Timah tidak datang menemui massa aksi hingga sore hari. Sehingga aspirasi hanya disampaikan dari depan pintu masuk dengan alat bantu pengeras suara.
"Kawan-kawan di sini sepakat, kami akan nginap di sini. Itu yang akan kami lakukan jika para petinggi dari PT Timah, Kapolda dan Gubernur Babel tidak juga turun menemui kami. Di samping itu, kami juga akan ke Kementrian KPP untuk memperjuangkan nasib nelayan," kata Ketua Forum Nelayan Pecinta Teluk Kelabat Dalam, Maryono.
Dalam aksinya, massa menuntut PT Timah untuk menghentikan operasi Kapal Isap Produksi (KIP) Teluk Kelabat Dalam, sebab KIP dinilai membunuh mata pencaharian nelayan dan merusak ekosistem laut.
Selain itu, nelayan menutut pihak terkait mencabut Surat Perintah Kerja (SPK) KIP di Teluk Kelabat Dalam dan menolak perpanjangan IUP KIP sampai Mei 2022.
"Menurut informasi ada sekitar 15 KIP, di situ mereka bekerja siang malam di wilayah tangkap nelayan 12 desa itu. Dampaknya ke hasil tangkapan ikan kami, yang biasanya semalam kami bisa dapat Rp500.000 sekarang tinggal Rp100.000," ujar Maryono.
Sebagai ungkapan kekecewaan, nelayan juga menebar jaring di depan pintu masuk Kantor PT Timah. Hujan deras sempat menguyur peserta aksi, namun mereka tetap bertahan. Kendati demikian, hingga kini aksi masih berjalan damai.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait