Bikin Haru Tahanan Peluk Anak di Penjara, Polisi Iba Bukakan Pintu Sel

JAKARTA, iNews.id - Video seorang tahanan memeluk anak perempuan viral di media sosial. Polisi yang berjaga membukakan pintu sel agar sang anak leluasa memeluk ayahnya.

Video mengharukan itu diunggah akun Instagram @memomedsos, Minggu (26/3/2023). 

Baca Juga

Viral Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Diduga Bergaya Hidup Hedonis, Ini Kata Kapolres

Video itu diberi judul Momen Haru Ayah Cium Anak Terhalang Jeruji Besi, Langsung Pelukan Pas Sel Dibuka.

Tampak dalam video seorang bocah perempuan berbaju warna merah muda mendatangi sel tempat ayahnya ditahan.

Baca Juga

Viral, Pria Ini Mendaki Puncak Gunung Pakai Setelan Jas seperti Berangkat Kerja

Dengan semringah bocah perempuan itu memegang tangan ayahnya dan berusaha memeluk, namun terhalang jeruji besi.

Seorang polisi yang berjaga di sel rupanya terharu melihat bocah itu. Dia lalu membuka gembok yang mengunci jeruji besi.

Baca Juga

Meninggal saat Sujud Sholat Tarawih, Ini Pesan Terakhir Ketua Takmir Masjid di Palembang

Begitu jeruji besi terbuka, tahanan tersebut keluar selnya dan menggendong serta menciumi anaknya.

Baca Juga

Viral Ketua Takmir Masjid Meninggal saat Sujud Rakaat Pertama Sholat Tarawih

Bocah perempuan itu tampak senang bisa memeluk erat ayahnya hingga merebahkan kepalanya di pundak.

Menurut informasi, peristiwa itu terjadi di sel Polsek Maro Sebo, Jambi.

Tahanan yang memeluk anaknya itu adalah Aceng. Sedangkan polisi yang membukakan pintu sel agar Aceng bisa leluasa memeluk anaknya adalah Bripka Handoko.

Video itu viral di media sosial hingga sejumlah netizen berkomentar.

"Seorang anak tidak akan tahu apa yg dilakukan orang tuanya waktu itu tapi setidaknya naluri rindu pada sang ayah tidak terhalang oleh sebuah jeruji besi," tulis akun @dixent.dussel.

Tak sedikit netizen yang memuji tindakan humanis polisi yang membukakan pintu sel tersebut.

"Petugas sehat selalu ya pak," tulis @rayhan_erz.

Video mengharukan tersebut mendapat 3.240 likes dan dikomentari 105 netizen.

Editor: Reza Yunanto