Buat Inovasi Pertanian di Babel, Gubernur Babel Terapkan Teknologi Drone
PANGKALPINANG, iNews.id - Berhasil raih statistik kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP) tertinggi di Indonesia berdasarkan data BPS pada Januari 2021, Bangka Belitung (Babel) kembali membuat terobosan baru. Gubernur Erzaldi, berinovasi dengan menerapkan teknologi drone pada sektor pertanian.
Menurut Erzaldi, kehadiran teknologi tersebut bertujuan agar transformasi ekspor pada komoditas pertanian serta efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani semakin meningkat. Selain itu, guna mewujudkan Negeri Serumpun Sebalai menjadi provinsi maju yang unggul di bidang inovasi agropolitan.
"Kita rencanakan penerapan teknologi ini sebelum masa tanam, yakni bulan April. Kami berharap peningkatan nilai tukar petani semakin baik dengan kehadiran teknologi ini," kata Gubenur Erzaldi, Selasa (9/2/2021).
Gubernur Erzaldi yang berhasil mempertahankan opini WTP di Babel berturut-turut menjelaskan, komoditas pertanian yang saat ini dikembangkan di wilayahnya berkategori membutuhkan lahan luas seperti padi, sawit dan lada.
Oleh karena itu, penggunaaan teknologi drone sendiri dapat memberikan banyak keuntungan serta manfaat bagi para petani.
"Beberapa di antaranya yaitu memberikan gambaran tanaman mana saja yang sudah siap dibudi dayakan. Tanaman mana saja yang harus diberi pupuk, yang perlu diberikan perawatan khusus, antisipasi penyakit pada tanaman. Hingga mencegah kegagalan-kegagalan sebelum panen," ujarnya.
Tidak hanya itu, kata dia, teknologi drone untuk pertanian juga mampu menyemprotkan obat dan menebar pupuk ke tanaman yang terserang penyakit atau hama. Tentunya, bantuan drone akan membantu hasil produksi petani semakin meningkat serta efisiensi tenaga dan waktu bagi para petani.
Selain itu, teknologi ini juga dapat membantu dalam hal pengawasan, seperti memonitor Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mengakibatkan pencemaran pesisir akibat pengolahan tambak udang.
Untuk mendukung peningkatkan ekspor pertanian, Gubernur Erzaldi juga akan mendorong realisasi pembangunan jembatan penghubung Pulau Sumatera-Bangka.
"Dengan kehadiran jembatan tersebut, produksi pertanian kita dapat tersebar secara cepat ke seluruh pelosok Sumatera," ucapnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Babel, Juaidi sepakat konsep bertani menggunakan teknologi saat ini menjadi sebuah keharusan dalam meningkatkan produktivitas pangan.
Kehadiran drone yang dipadukan dengan aplikasi digital pun bisa digunakan untuk memetakan tantangan yang dihadapi petani.
"Saya ingin mengatakan bahwa kita tidak dapat menghindari kemajuan teknologi yang terus bermuncula. Tugas kita bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk mewujudkan pertanian modern yang makin baik dan biaya produksi yang makin rendah," ujarnya.
Editor: Ikhsan Firmansyah