get app
inews
Aa Text
Read Next : Babel Punya Modal Lengkap untuk Jadi Destinasi Kelas Dunia, Ini Strateginya

Ramadan 1445 Hijriah, Harga Pangan di Bangka Barat Masih Tinggi

Kamis, 14 Maret 2024 - 20:48:00 WIB
Ramadan 1445 Hijriah, Harga Pangan di Bangka Barat Masih Tinggi
Aktivitas jual beli di Pasar Rakyat Mentok, Kabupaten Bangka Barat. (Foto:iNews.id/Oma Kisma)

BANGKA BARAT, iNews.id - Memasuki bulan suci Ramadan 1445 Hijriah, harga sejumlah bahan pangan di Pasar Rakyat Mentok Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih cukup tinggi. Kenaikan harga sudah terjadi sejak tiga pekan terakhir.

Salah satu pedagang di Pasar Rakyat Mentok, Joni mengatakan hanya kentang yang mengalami penurunan, dari harga Rp22.000 menjadi Rp20.000 per kilogram.

"Cabai besar Rp85.000, kalau cabe kecil Rp100.000 untuk yang lokal dan cabai luar Rp80.000 per kilogram. Kemudian cabai hijau Rp40.000, bawang merah dan bawang putih Rp38.000," katanya, Kamis (14/3/2024).

Joni mengatakan dari pengalaman sebelumnya, kenaikan harga bahan pokok akan terjadi lagi pada H-15 sebelum perayaan Idul Fitri. Stok akan sedikit masuk ke pedagang.

"Kalau stok saat ini masih aman, masih masuk terus. Biasanya naik 15 hari sebelum lebaran, stoknya berkurang," ucapnya.

Sementara itu Ketua Satgas Pangan Kabupaten Bangka Barat, AKP Ecky Widi Prawira menyampaikan terjadi kenaikan sejumlah bahan pokok karena masih dipasok dari luar. Sebab, Bangka Belitung belum mampu memproduksi secara mandiri.

"Kalau kita amati Bangka Belitung, kita sadari bersama bahwasanya Bangka Belitung ini tergantung dari luar stoknya. Kita lihat sekarang cuaca ada ombak tinggi dan sebagainya, mungkin akan menghambat proses pengiriman distribusi bahan pokok tersebut," ujarnya. 

Kasatreskrim Polres Bangka Barat itu menegaskan tidak ada penimbunan barang yang menyebabkan harga bahan pokok mahal. Dia menegaskan apabila ditemukan penimbunan bahan pangan, pihaknya akan langsung melakukan tindakan tegas. 

"Kita pasti akan mengambil tindakan tegas terhadap pelaku penyelewengan bahan pokok tersebut. Sejauh ini belum ada indikasi penimbunan, jadi kita bergantung dari daerah luar karena kita merupakan kepulauan," katanya.

Editor: Ikhsan Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut