Ritual Adat Maulid Agong Suku Jerieng, 6 Tokoh Diberi Gelar Datuk Radendo

BANGKA BARAT, iNews.id - Masyarakat Desa Pelangas, Kecamatan Simpang Teritip, Bangka Barat menggelar Maulid Agong. Ritual adat suku Jerieng ini dibarengi dengan pemberian gelar Datuk Radendo kepada enam orang tokoh.
Prosesi adat ritual suku Jerieng dilakukan di Setana Jerieng Amantubillah pada Minggu (31/10/21).
"Sebetulnya ini merupakan bagian dari ritual adat maulid agong, setiap tahun kami menggelar ritual adat maulid agong. Bersamaan dengan pemberian penghargaan atau gelar adat, " kata Imam Setana Jerieng, Dato Radendo Sri Sardi Alpangsi.
Kegiatan pemberian gelar adat ini disaksikan langsung oleh perwakilan Kesultanan Palembang Darussalam, Kerajaan Kubu Kalimantan Barat, Penasehat Agong Jerieng Amantubillah dan Datuk Perkasa Alam Sumatera Utara.
Pemberian gelar Datuk Radendo ini merupakan bentuk apresiasi dari suku Jerieng kepada enam tokoh yang banyak berperan dalam bidang budaya dan pembangunan.
"Gelar ini diberikan kepada tokoh-tokoh yang berhasil atau mampu memajukan negeri ini di bidang budaya, adat istiadat, dan bidang pembangunan di Bangka Belitung. Jadi ini momennya pas diselipkan di kegiatan ritual Maulid Agong, ritual adat suku Jerieng, " ucapnya.
Enam tokoh yang mendapat gelar Datuk Radendo tersebut adalah Kapolres Bangka Barat AKBP Agus Siswanto, Anggota DPRD Bangka Belitung Toni Purnama, Kepala Unit Metalurgi PT Timah Muntok Wiyono, Koordinator Tenaga Pendamping Profesional Indonesia (TPPI) Pendamping Desa Bangka Belitung Ahmadsyah Mirzan, Jumadi dan Ratna Purnama Sari.
"Terima kasih kepada Dato Sri Ardi atas pemberian gelar. Ini sebagai upaya pelestarian adat budaya. Semoga suku Jerieng agar terus lestari, harapan ke depan agar lembaga adat dan pemerintah, saling bersinergi menghadapi permasalahan sosial, " ujar Kapolres Bangka Barat AKBP Agus Siswanto.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bangka Barat, Muhammad Ali mengatakan, acara Maulid Agong ini diharapkan bisa menjadi sala satu daya tarik wisatawan di Bangka Barat.
Editor: Reza Yunanto