Warganya Bertikai gegara Timah, Wabup Bangka Barat Bong Ming Ming Turun Tangan Mendamaikan
BANGKA BARAT, iNews.id - Pertikaian dua warga gegara tambang timah membuat Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming turun tangan mendamaikan. Pertikaian itu sampai berujung pemukulan.
Dua warga yang bertikai adalah Juliawan Effendi dan Niko. Pertikaian warga tersebut dipicu oleh pembahasan tambang timah di Desa Bakit, Kecamatan Parittiga.
Juliawan kemudian melaporkan pemukulan dirinya oleh Niko ke polisi pada Sabtu (2/10/2021).
Wabup Bong Ming Ming yang mendengar perselisihan ini kemudian turun tangan untuk mendamaikan.
"Insya Allah Pak Juliawan Effendi sudah mencabut laporannya. Artinya itu dikarenakan kesalahpahaman persoalan kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan," ujar Bong Ming-Ming dalam konferensi pers di Resto Taman Duku, Kecamatan Parittiga, Selasa (5/10/21).
"Saudara kita Pak Niko kemarin saya sudah panggil sudah diajak diskusi. Beliau pun minta maaf atas kejadian tersebut," tuturnya.
Bong Ming Ming menuturkan, akar permasalahan bermula dari kesalahpahaman warganya dalam memahami pembahasan tentang pertambangan timah di Desa Bakit, Kecamatan Parittiga.
Menurutnya, hasil pembahasan dalam rapat bersama Forkopimda Provinsi Bangka Belitung menghasilkan dua poin penting. Pertama, status hukum penambang, dan kedua terkait tidak ada pemaksaan dalam hal memilih tempat untuk menjual timah.
"Namun di lapangan, ternyata ada kesalahpahaman dalam memahami hasil pertemuan itu, Saudara kita Niko juga sudah kita panggil untuk diskusi, Beliau pun sudah meminta maaf," katanya.
Perkara yang lain sempat beredar terkait pencatutan nama Bong Ming Ming oleh Niko selaku kolektor timah. Perihal inim Bong Ming Ming mengatakan hanya sebatas kesalahpahaman saja.
"Sebenarnya bahasanya bukan mencatut, dia cuma menyampaikan waktu saya lihat di video itu, Beliau cuma menyampaikan bahwa kita sudah rapat sama Pak Wabup, betul kita sudah rapat hanya salah menerjemahkan hasil rapat saja,” ujarnya.
Sementara itu Niko mengungkapkan permintaan maafnya atas kesalahpahaman tersebut. “Permintaan maaf atas kesalahpahaman kemarin, dan sudah akui itu hanya hilaf atau emosi sesaat, " kata Niko.
Editor: Reza Yunanto