JAKARTA, iNews.id - Penemuan harta karun selalu menarik perhatian banyak orang, apalagi jika ternyata bernilai tinggi. Tidak heran jika banyak orang berangan-angan bisa menemukan harta karun.
Beberapa orang beruntung di dunia berhasil menemukannya tanpa sengaja. Lokasi penemuan harta karun pun tidak disangka-sangka, seperti di halaman rumah.
Awal penemuannya pun terkadang dari hal-hal sepele. Namun, banyak pula yang ditemukan berdasarkan sejarah dan cerita turun-temurun dengan titik lokasi yang sudah jelas.
Hasilnya, harta karun yang ditemukan ternyata bernilai fantastis. Berikut 5 harta karun terbesar di dunia yang pernah ditemukan:
1. Harta Karun Kapal San Jose
Harta karun bernilai fantastis ditemukan pada 2015 di bawah perairan Karibia. Pengumuman itu disampaikan Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos.
Meskipun ditemukan pada 2015, detail harta karun ini baru diumumkan 3 tahun setelahnya. Melansir The Sun, harta karun itu berupa emas senilai 22 juta dolar AS yang ada di kapal San Jose.
Kapal ini diketahui karam pada 1708, saat berlayar dari Panama ke Kolombia. San Jose tenggelam akibat terlibat perang dengan kapal Inggris.
2. Harta Karun Pra-Viking
Seorang pemburu harta karun, Ole Ginnerup Schytz menemukan timbunan emas di Vindelev, Denmark, pada September 2021. Schytz mencari harta karun tersebut di halaman rumah temannya dengan menggunakan detektor logam.
Timbunan perhiasan yang ditemukan berupa 1 kg emas, koin mas bergambar Konstatinus Agung dan bracteates atau medali besar yang bentuknya hampir sama dengan piring. Benda-benda ini diperkirakan sudah terkubur selama 1.500 tahun dan berasal dari era pra-viking.
Kini, harta karun itu disimpan di Museum Vejle, Denmark. Pihak museum menyebut, harta karun temuan Schytz itu merupakan yang terbesar dalam sejarah Denmark.
Arkeolog Denmark menduga jika emas-emas itu merupakan harta milik keluarga kaya di Vindelev yang memang sengaja dikubur di bawah rumahnya pada 536 M. Ketika itu, para penguasa wilayah dan keluarga kaya mengubur hartanya setelah letusan gunung berapi di Eropa.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait