Kegiatan DP2KBP3A Bangka Barat membahas pencegahan stunting digelar di Gedung Graha Aparatur, Selasa (22/6/2021). Bangka Barat berupaya menjadi wilayah zero stunting. Foto: Istimewa

BANGKA BARAT, iNews.id - Bangka Barat berupaya menjadi wilayah bebas angka gizi buruk (zero stunting). Pasalnya, angka stunting di Bangka Barat sebesar 12,38% atau menjadi yang tertinggi di Provinsi Bangka Belitung (Babel).

Plt Asisten I Bidang Pemerintahan dan Sosial Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Bangka Barat, Heru Warsito mengatakan, dibutuhkan komitmen bersama untuk menangani kasus stunting. Penanganannya harus dilakukan secara terpadu.

"Ini sesuatu kegiatan yang sangat vital yang sangat penting bagi kita semua, untuk bagaimana kita menghadapi segala sesuatu terkait dengan kependudukan," ujar Heru, Selasa (22/6/2021).

Bangka Barat berupaya meningkatkan kapasitas pengasuhan 1000 hari pertama kelahiran (HPK) dalam pencegahan stunting. Upaya ini diyakini bisa menekan kasus gizi buruk.

"Penanganan kasus stunting di Bangka Barat perlu komitmen bersama, dalam pencegahan, agar jadi kabupaten yang zero stunting," tuturnya.

Terdapat tiga kecamatan yang menjadi perhatian kasus stunting di Bangka Barat, yakni Kecamatan Jebus, Simpang Teritip, dan Kelapa. Selain itu 10 desa juga menjadi perhatian yakni desa Peradong, Pangek, Simpang Tiga, Air Nyatoh, Berang, Ibul, Rukam, Tumbak Petar, Tuik dan Tugang.


Editor : Erwin C Sihombing

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network