PANGKALPINANG, iNews.id - Beli produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bangka Belitung (Babel), kini bisa menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) metode pembayaran nontunai. QRIS dinyakini bisa membuat produk UMKM naik kelas dan aman terlebih di masa pandemi Covid-19 saat ini.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Melati Erzaldi mengaku sangat mudah menggunakan QRIS saat berbelanja.
"Ini penggunaannya sangat mudah. Scan barcode yang tertera di produk yang kita inginkan dan lanjutkan pembayaran sesuai dengan nominal harga barang," kata Melati, sembari mengarahkan telepon selularnya ke arah barcode sebuah tas unik produk UMKM Babel, Sabtu (27/3/2021).
Melati sangat bangga QRIS telah diterapkan pada UMKM di Babel. Metode pembayaran nontunai yang diluncurkan Bank Indonesia ini menurutnya sangat memberi manfaat bagi UMKM.
"Saat ini era digital, metode pembayaran perlahan beralih ke nontunai. Selain lebih aman, metode ini salah satu upaya untuk memutus penyebaran Covid-19. Manfaat lainnya, transaksi penjualan tercatat dengan baik," ujarnya.
Sejak diluncurkannya QRIS pada Agustus 2020 lalu, penggunaan QRIS ini dapat menyasar UMKM. Untuk mengantisipasi perubahan perilaku konsumen yang kini lebih senang berbelanja di platform digital, maka Bank Indonesia menggandeng UMKM agar bisa mengadopsi teknologi pembayaran digital.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung, Tantan Heroika mengatakan, hampir 99 persen struktur ekonomi kita didominasi oleh UMKM.
"Kontribusi terhadap ekonomi kita sekitar 61 persen. Jadi tugas kita untuk membantu UMKM terus berkembang. Namun di masa pandemi, delapan dari 10 UMKM kita terkena dampak penurunan penjualan," ujarnya.
Tantan mengatakan, diperlukan kolaborasi semua pihak agar UMKM ini melek digital. Dirinya sangat mengapresiasi semangat Ketua Dekranasda Babel yang menurutnya selalu aktif mendorong UMKM Babel naik kelas.
"Di bawah bimbingan Ibu Melati, luar biasa perkembangan UMKM ini sangat cepat, seperti saya lihat perkembangan produk lidi nipah. Awalnya saya lihat hanya lidi, kini produknya sudah bervariasi," ucapnya.
Peningkatan nilai jual produk serta pemasaran produk UMKM lebih luas menurut Tantan perlu didorong juga dengan sistem pembayaran digital.
"Sebab, dengan perputaran uang yang cepat maka pemulihan ekonomi juga lebih baik. QRIS ini kita kenal cepat, mudah, murah, aman dan andal. Mudah-mudahan dengan belanja digital kita bisa memakmurkan UMKM Babel," katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait