Saat ini jumlah pengikut aliran Hakdzat ada sekitar 40 orang dan kebanyakan masih satu keluarga. "Hanya tempat tinggal mereka saja yang berjauhan," ujarnya.
Dia mengatakan, aparat kecamatan dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang telah mendatangi kelompok tersebut untuk mengantisipasi aksi yang tidak diinginkan setelah aliran ini terungkap.
Para pengikut aliran Hakdzat telah diberikan pembinaan oleh para tokoh masyarakat, MUI dan Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan hingga ulama kharismatik Abuya Muhtadi.
"Pada prinsipnya aliran Hakdzat ini memang sudah disikapi oleh forum, baik dari Abuya Muhtadi, MUI, kecamatan maupun Bakor Pakem. Sudah dilakukan pembinaan dari tahun kemarin dan sampai tahun ini,” tutur Heru.
Kabupaten Pandeglang bukan baru kali ini saja digegerkan oleh aliran sesat.
Sebelumnya, aliran yang mengatasnamakan Hakekok Balakasuta juga terungkap karena menggelar ritual mandi bareng pria dan wanita tanpa busana.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait