BANGKA TENGAH, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengoptimalkan program peningkatan gizi bagi ibu hamil. Hal itu untuk mencegah kondisi gagal tumbuh (stunting) pada bayi yang akan dilahirkan.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan penanganan stunting harus dilakukan sejak dini.
“Untuk mencegah stunting, antisipasinya mulai bayi masih dalam kandungan," katanya, Rabu (18/1/2023).
Peningkatan gizi bagi ibu hamil, kata dia, juga penguatan dari program pemberian makanan tambahan (PMT) bagi ibu hamil yang kekurangan energi kronik (KEK) dan balita kurang gizi.
"Dari awal saya tekankan bahwa penanganan kasus stunting merupakan bagian dari fokus bersama, melibatkan berbagai unsur termasuk camat, lurah dan kepala desa," ujarnya.
Dia juga meminta peran Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk mencegah dan menekan angka kasus penyakit tersebut.
"Peran TPPS sangat penting dalam melakukan pencegahan dini dan tim ini merupakan kerja lintas sektoral dalam rangka penanganan stunting," ucapnya.
Dia menuturkan tugas awal tim tersebut mengidentifikasi dan menginventarisasi wilayah yang membutuhkan perhatian khusus.
“Kasus stunting pada 2022 turun menjadi 2 persen dari sebelumnya mencapai 3,3 persen dan pada 2023 terus ditekan minimal angkanya tidak bertambah,” tuturnya.
Menurut dia upaya yang dilakukan termasuk sosialisasi sebelum menikah hingga pasangan tersebut memiliki anak yang terus dipantau perkembangannya.
"Bahkan kita juga menyampaikan kepada para penghulu yang ingin menikahkan agar memperhatikan usia calon pengantin," ujarnya.
Dia mengatakan semua pihak terkait harus turut andil dalam merumuskan program agar kasus stunting bisa turun dengan cara melakukan intervensi.
“Mulai RT/RW, kades, lurah, camat, dan seluruh OPD turut andil merumuskan program agar kasus stunting bisa turun,” katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait