PANGKALPINANG, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memetakan kabupaten/kota berpotensi kekeringan dan kebakaran hutan, dampak fenomena El Nino. Saat ini cuaca di Babel masih ekstrem.
Kepala BPBD Kepulauan Babel, Mikron Antariksa mengatakan perlu persiapan dan kesiapan yang matang dalam menangani fenomena El Nino tersebut.
“BMKG telah memprediksi fenomena El Nino berdampak di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Provinsi Kepulauan Babel. Oleh sebab itu, BPBD sedang memetakan daerah-daerah terdampak,” katanya, Senin (22/5/2023).
Selain melakukan mitigasi dan kesiapsiagaan, BPBD Babel juga membuat simulasi penanganan bencana alam.
Dia menuturkan, pada awal Juni 2023 BPBD Babel membuat simulasi banjir dan pada pertengahan Juni melakukan simulasi penanganan karhutla.
"Saat ini cuaca di Babel masih ekstrem karena masih ada hujan lebat. Umumnya, Mei dan Juni sudah memasuki musim kemarau, namun sampai detik ini masih ada hujan," tuturnya.
Dia menjelaskan fenomena El Nino menyebabkan cuaca kering karena adanya pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normal di bagian Samudera Pasifik Tengah.
"Jadi pada saat fenomena El Nino bisa berdampak pada dua bencana, yakni kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan," ucapnya.
Dia berharap upaya-upaya dan persiapan yang matang bisa meminimalisasi berbagai dampak kebencanaan, baik angin kencang, puting beliung, dan kekeringan di daerah itu.
"Saat ini Kota Pangkalpinang, Bangka, dan Belitung berpotensi terjadi angin puting beliung, Seluruh masyarakat diimbau untuk selalu waspada, karena bencana ini bisa terjadi kapan dan di mana saja," katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait