Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup HKTI Bangka Belitung Elly Rebuin menyebut ekonomi di Bangka Belitung (Babel) kini semakin lesu. (foto: Istimewa)

BANGKA, iNews.id- Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup HKTI Bangka Belitung Elly Rebuin menyebut ekonomi di Bangka Belitung (Babel) kini semakin lesu. Hal itu imbas dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan smelter timah

Elly menyampaikan itu saat jadi pembicara dalam diskusi nasional bertajuk ‘Menakar Peran Stakeholder Industri Timah dalam Perekonomian di Bangka Belitung, Kemajuan atau Kemunduran?’ di Tebet, Jakarta, Jumat (26/4/2024). 

Elly menerangkan pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung mencapai 6,85 persen atau yang terbaik di Sumatra, bahkan secara nasional periode 2019 hingga 2022. Namun masuk 2024, pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung menurun di angka 4,25 persen.

“Bayangkan saja dari yang terbaik menjadi nomor tiga terendah,” kata Elly dalam keterangannya, Jumat (26/4/2024).

Elly menjelaskan nilai total produksi timah di Bangka Belitung dari 2015 sampai dengan 2022 itu di angka Rp82,791 triliun. Sementara penetapan kerugian negara masih mengacu pada penghitungan kerusakan ekologis yang lakukan oleh pakar lingkungan IPB Bambang Hero Saharjo, yakni Rp 271 triliun. 

“Makanya ini jadi tanda tanya besar bagi kami orang-orang di Babel, apa yang sebenernya terjadi,” ujarnya.

Elly menjelaskan pihaknya dan stakeholder akan tetap mengambil peran agar masyarakat mempunyai aktivitas selain menambang timah di wilayah mereka.

“Kalau timah ini cukup membawa cangkul dan ember, cukup untuk makan. Dengan adanya penangkapan ini, otomatis tak ada yang beli timah,” ungkapnya.


Editor : Ibnu Hariyanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network