PANGKALPINANG, iNews.id - Dugaan kasus suap bantuan sosial (bansos) Covid-19 senilai Rp17 miliar, yang menyeret Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara, membuat geram banyak pihak, pasalnya uang tersebut dicuri dari hak warga kurang mampu. Sedangkan bagi warga yang terkena dampak pandemi senang bukan kepalang dapat bansos meskipun nilainya tak seberapa.
Seperti di Bangka Belitung (Babel), seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) sampai nangis sesenggukan, karena bahagia dapat bansos senilai Rp300.000.
IRT itu bernama Holida yang berusia 50 tahun lebih. Ia tinggal di Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalanbaru, Kabupaten Bangka Tengah dan hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal dunia. Holida menopang hidup dengan jualan makanan ringan di depan rumahnya.
Hatinya riang gembira saat kedua kakinya melangkah keluar dari kantor kelurahan, Selasa (8/12/2020) pagi, usai menerima uang Rp300.000 yang diserahkan secara tunai oleh Gubernur Babel, Erzaldi Rosman.
"Saya terima kasih diberi bantuan, bisa tambah modal untuk saya jualan. Karena bapak (suami) saya sudah tidak ada lagi, jadi semunya saya sendirian," ucap Holida, sembari menganis sesenggukan.
Bansos yang diberikan Pemrov Babel, nilai sangat lah tepat sasaran, apalagi penerima seperti Holida yang mengalami keterbatasan fisik.
"Saya sedang kurang sehat, tangan saya cacat dan kaki saya sakit. Semoga bantuan ini dapat dilanjutkan," ujarnya.
Di Kelurahan Dul, ada 50 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapat bansos dari Pemrov Babel. Tak hanya di sini saja, bansos KPM ini akan dibagikan secara merata ke seluruh kelurahan dan desa se-Babel.
"Rata-rata setiap desa atau kelurahan ada 50 KPM yang kami berikan senilai Rp300.000. Kami sampaikan melalui Bank BRI," kata Gubernur Babel, Erzaldi Rosman.
Editor : Ikhsan Firmansyah
pangkalpinang bangka belitung mensos korupsi bansos bansos juliari batubara mensos juliari batubara bansos covid-19 korupsi bansos covid-19
Artikel Terkait