BANGKA SELATAN, iNews.id - Kasus Covid-19 di Desa Bencah, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan terus melonjak sejak sepekan terakhir. Setelah ditelusuri, ternyata disumbang dari klaster gaple, burung hingga permainan game.
"Berdasarkan data yang masuk ke Satgas Penanganan Covid-19 Bangka Selatan, melonjaknya kasus positif antigen di Desa Bencah disebabkan dari beberapa klaster seperti gaple 15 orang, klaster burung 8 orang, klaster permainan game 5 orang, dan sisanya dari klaster keluarga," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bangka Selatan, Supriyadi, Sabtu (13/02/2021).
Saat ini kasus positif di desa itu berjumlah 45 orang. Semua warga yang dinyatakan positif Covid-19 telah menajalani karantina dan isolasi mandiri.
"Sebagian dikarantina di Gedung diklat Pemkab Bangka Selatan, Sebagian di Karantina di lokasi karantina desa dan sebagiannya lagi isolasi mandiri," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bencah, Heri Purnomo mengatakan, membeludaknya kasus Covid-19 di desanya berawal dari salah seorang warga berinisial AR.
Saat itu AR pulang dari mengikuti kontes burung di beberapa daerah di Pulau Bangka. Beberapa hari setelah pulang, AR kehilangan indera penciuman namun tidak melaporkan yang dialami ke puskesmas. Selain itu AR juga main gaple di desa.
"Setelah kita paksa untuk melakukan tes hasilnya ternyata positif, termasuk keluarganya ikut tertular. Setelah di-tracing ternyata banyak warga kami yang sempat kontak dengan yang bersangkutan, dan warga yang sempat kontak itu juga hasilnya positif antigen. Makanya jadi banyak kasus seperti ini," katanya.
Akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Desa Bencah, Satgas Penanganan Covid 19 Bangka Belitung dan Bangka Selatan akan melakukan swab massal pada 17 Februari mendatang.
Selain itu di desa tersebut akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19.
Sebuah kain terpampang di pintu masuk desa, yang melarang warga lain yang tidak berkepentingan masuk karena sedang menjalani karantina wilayah.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait