Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bangka bertambah 118 ekor sapi. (Foto: ANTARA)

BANGKA, iNews.id - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Bangka, Bangka Belitung terus bertambah. Sebanyak 118 sapi di wilayah itu positif terjangkit PMK.

"Masyarakat sudah mulai membeli hewan kurban dari pedagang ke pedagang sapi yang lain, atau berpindah kandang untuk mendapatkan sapi yang disesuaikan. Pada saat bersamaan ada sapi yang terinfeksi PMK kemudian menular melalui manusia atau calon pembeli," ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan, Dinas Pangan dan Pertanian Bangka, Krisnaningsih di Sungailiat, Sabtu (2/7/2022).

Menurutnya, penambahan 118 sapi yang terjangkit PMK itu membuat akumulasi kasus PMK di Bangka berjumlah 610 ekor. Dari jumlah itu, 465 sapi telah sembuh, 124 sapi dalam proses penyembuhan, 18 sapi dimusnahkan atau potong paksa, dan tiga sapi mati.

Dia mengatakan, sapi yang terinfeksi PMK didatangkan dari luar Pulau Bangka untuk kebutuhan kurban. Tak hanya sapi, PMK tersebut diduga telah menular ke kambing yang berada satu kandang dengan sapi yang terinfeksi.

"Untuk kambing yang tertular PMK belum kami data, karena masih tergolong ringan dilihat dari air liur kambing," katanya.

Untuk mencegah penularan meluas, telah dilakukan pengawasan ketat terhadap hewan ternak yang datang ke Pulau Bangka. 

Sebab, virus PMK mudah menular di antara sapi dan kambing. Jika dalam satu kawasan atau kandang ditemukan satu kasus, maka dengan mudah menular ke hewan lain di tempat yang sama.

"Kami memberikan kesempatan pendampingan membantu masyarakat mendapatkan sapi atau kambing kurban yang sehat dari pedagang," ujarnya


Editor : Reza Yunanto

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network