Anton Sujarwo menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan seksi intelijen Kejari Bangka Barat untuk tindakan selanjutnya terhadap tersangka AP alias BB.
"Nanti teknisnya kami kirim ke bagian intelijen dan mereka menerbitkan (surat) DPO atau daftar pencarian orang," ucapnya.
Sebelumnya sebanyak lima orang tersangka sudah terlebih dahulu ditahan atas kasus yang merugikan negara sebesar Rp5,6 miliar tersebut. Mereka adalah Kepala Bidang Transmigran DPMPTSP-NAKERTRANS Bangka Barat berinisial ST, Kasi Penyiapan dan Pembangunan Permukiman DPMPTSP-NAKERTRANS Bangka Barat berinisial RF.
Kemudian Kasi Pengembangan Pengawasan Transmigran DPMPTSP-NAKERTRANS Bangka Barat berinisial EP, mantan Kepala Desa Jebus berinisial HN, dan terakhir mantan pegawai ATR/BPN Bangka Barat berinisial AN.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait