JAKARTA, iNews.id - Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh yang merupakan salah satu puasa sunnah pada pertengahan bulan disebutkan dalam sejumlah hadits.
Dalil puasa Ayyamul Bidh ini tertuang dalam hadits Nabi SAW yang diriwayatkan Imam At Tirmidzi dan Imam Nasai, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai).
Imam Bukhari menulis sebuah bab di dalam Kitab Shahihnya dengan judul : “puasa hari-hari bidh (hari putih/purnama)”, hari ke 13, 14 dan 15).
Puasa Ayyamul Bidh ini merupakan salah satu puasa muqayyad yakni ibadah puasa yang dikerjakan pada momen tertentu. Puasa Ayyamul Bidh artinya puasa sunnah yang dikerjakan pada hari-hari putih. Maksunya, puasa sunnah yang dilakukan tiga hari dalam tiap bulan ketika bulan purnama yakni, tanggal 13, 14 dan 15 tiap bulan qamariyah.
Dinamai ayyamul bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi. Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam/gosong. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).
Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badan Nabi Adam As menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiganya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.
Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh
Keutamaan menjalankan ibadah puasa Ayyamul Bidh seperti berpuasa sepanjang tahun sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut.
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).
Editor : Kastolani Marzuki
Keutamaan Puasa ayyamul bidh Dalil Puasa ayyamul bidh jadwal puasa Ayammul Bidh Niat puasa ayyamul Bidh
Artikel Terkait