Hendropriyono kemudian memerintahkan Mahmud mengikat keras pangkal lengannya dengan tali plastik untuk menghentikan darah yang terus mengucur dari 11 luka yang dideritanya.
Bersama Kongsenlani, Hendropriyono yang terluka parah kemudian digotong menggunakan sarung oleh Pardi dan Jatmiko. Perlahan pengelihatan semakin buram. Rasan dingin mulai menjalar dari kedua kaki terus bergerak naik ke perut, dada dan kemudian terlelap hingga tak sadarkan diri.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait