"Kami tidak bisa tenang. Warga trauma, apalagi ledakan terjadi saat kami sedang istirahat. "Minta tolong ditutup (perusahaan) itu jangan lagi ada aktivitas," ujar Kusmila, warga Air Mesu Timur.
Warga mendesak pihak perusahaan mengganti semua kerugian warga akibat ledakan tersebut. "Bangunan lama dan baru semuanya rusak. Kami berharap perusahaan bertanggung jawab," kata Romo Titus Subianto, perwakilan Rumah Pembinaan Puri Sadhana.
Sedikitnya tercatat 173 rumah warga mengalami dampak dari ledakan tersebut. Dugaan awal menyebutkan ledakan berasal dari aktivitas blasting oleh sebuah perusahaan swasta yang beroperasi di kawasan bukit tak jauh dari permukiman.
“Ada proses peledakan di perusahaan PT Tanjung Bukit Nunggal pada Kamis (31/7/2025) mengakibatkan kerusakan rumah warga retak, ada yang kaca pecah, asbes pecah. Data yang terangkum di kami selaku pemerintah desa yang melaporkan ke kami warga yang mengalami kerusakan akibat ledakan itu ada 173 warga,” ucap Naomi Sapitra, Kepala Desa Air Mesu Timur.
Saat ini, warga menanti tindak lanjut dari pihak berwenang dan meminta agar aktivitas berisiko seperti blasting tidak lagi dilakukan dekat dengan wilayah permukiman demi keselamatan bersama.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait