Pondok Modern Daarul Abror Bangka juga menghadirkan dua narasumber nasional, Luqman Hakim Arifin selaku CEO Renebook dan Turos Pustaka dan Hariqo Satria selaku Pengamat Medsos dan CEO Komunikonten.
Dalam presentasinya Luqman Hakim Arifin menekankan pentingnya kesadaran literasi sejak dini di kalangan santri.
“Salah satu caranya adalah dengan menciptakan habit membaca dan menulis yang terencana,” tutur Luqman.
Selain itu, salah satu tipsnya adalah dengan menciptakan kesadaran tentang pentingnya ilmu dalam hidup, menyiapkan "reading zone" dan menetapkan "reading time" dalam kehidupan sehari-hari santri.
"Kemampuan literasi adalah kunci ilmu pengetahuan untuk meningkatkan dan memajukan diri sendiri maupun orang lain," katanya.
Sementara Hariqo Satria menyampaikan dalam RUU Perlindungan Data Pribadi diusulkan bahwa anak usia di bawah 17 tahun belum boleh memiliki akun medsos dan menggunakannya. Saat ini PMDA Bangka sudah menerapkannya demi menjaga para santri.
"Saya mengisi materi literasi digital di banyak tempat. Bedanya di Pondok Modern Daarul Abror Bangka ini literasi sudah menjadi gerakan sistematik, bukan lagi sekadar kegiatan," kata Hariqo.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait