Nelayan di Belitung Timur menyatakan sikap menolak rencana pembangunan tambang laut di Pantai Olivier, Jumat (25/6/2021). Keberadaan tambang di laut dianggap mengancam mata pencaharian nelayan. Foto: iNews.id/Devi Sulitya

MANGGAR, iNews.id - Nelayan di Belitung Timur menolak rencana pembangunan tambang timah di Pantai Olivier. Nelayan merasa keberadaan tambang timah bakal mempengaruhi hasil tangkapan ikan yang menjadi mata pencaharian selama ini.

Salah seorang nelayan, Yudi Senga, mengatakan, warga turut berharap agar pemerintah daerah (pemda) dan pemerintah provinsi (pemprov) memiliki sikap yang sama dengan rakyat nelayan. Sebab, kebijakan pemda sangat mempengaruhi kemungkinan berdirinya tambang di laut.

"Sebagai nelayan yang mencari hidup di laut kami menolak keras ada tambang di laut," ujar Yudi, Jumat (25/6/2021).

Posisi nelayan, kata Yudi, sekarang ini sudah sulit. Sebab kondisi laut juga telah tercemari akibat tambang timah apung di kawasan hutan mangrove, belum lagi ancaman cuaca ekstrem. 

Aksi penolakan warga ditunjukkan dengan membentangkan spanduk bertuliskan penolakan tambang laut. Pada bagian kosong spanduk dibubuhi tandatangan para nelayan.

"Kami berharap pemda dan pemprov menolak tambang laut. Sebab kami lihat di media sosial ada undangan dari PT Timah di Jakarta kepada Bupati dan Gubernur," katanya.


Editor : Erwin C Sihombing

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network