Dia menjelaskan banyak tahapan dalam proses produksi pembuatan sedotan purun ini. Sebab, bisa memakan waktu hingga empat hari baru bisa digunakan.
"Awal pemasaran kami keluar daerah seperti Bali, Surabaya, Jogja dan Jakarta. Beberapa kafe mengunakan sedotan purun ini," ucapnya.
Dampak positif purun ini tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga berdampak sosial karena adanya pemberdayaan masyarakat. Sebab, sedotan purun miliknya diproduksi di Tanjungpadan, Kabupaten Belitung.
"Dalam proses produksi kami tetap mengandalkan tenaga, khususnya ibu-ibu. Saya berharap dengan berkembangnya sedotan purun ini, penyerapan tenaga kerja akan lebih besar. Terutama kaum emak-emak yang ingin menambah pendapatan keluarganya," ujarnya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait