"Justru itu saya mengajak para tokoh agama, kami berkomitmen dan bersepakat bahwa politik uang itu adalah haram," katanya.
Robianto mengakui memang tidak mudah untuk membendung politik uang yang selalu muncul saat pesta demokrasi, karena terkait pola pikir masyarakat.
"Tapi yang harus kita garis bawahi politik uang itu tentu akan terjadi jika ada yang memberi dan ada yang menerima," ujarnya.
Dalam hal ini tentu, penerima dan pemberi sama-sama pelaku praktik politik uang yang menjadi satu kesatuan atau sebuah mata rantai yang harus diputus.
"Maka saya tegaskan bahwa menerima uang yang bisa mempengaruhi hak pilih dan demokrasi, itu bukan rezeki tetapi racun yang harus kita basmi serta diberantas secara bersama pula," ujarnya.
Editor : Nani Suherni
Artikel Terkait