Kondisi benih ikan di BBI Toboali yang mati akibat tercemar limbah tambang. Foto : Istimewa

BANGKA SELATAN, iNews.id - Balai Benih Ikan (BBI) Toboali milik Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Bangka Selatan terpaksa menghentikan aktivitas pembenihan ikan selama tiga bulan ke depan. Sebab, sumber air yang digunakan untuk pembenihan tercemar limbah tambang timah ilegal di daerah tersebut.

Tak hanya menyebabkan pembenihan tertunda, ribuan benih ikan yang telah dilakukan pemijahan juga mati akibat pencemaran limbah tambah tersebut. Bahkan, warga juga tidak bisa mengakses sumber air untuk keperluan sehari-hari .

Kepala Bidang Perikanan DPPP Bangka Selatan, Abdul Haq mengatakan, setidaknya ada 50 persen lebih benih ikan mereka yang mati akibat pencemaran tersebut. Sumber air di lokasi BBI diketahui telah tercemar sejak sebelum Lebaran

"50 persen bibit yang sudah dilakukan pemijahan mati, jumlahnya ribuan. kita juga terpaksa menghentikan pembenihan selama tiga bulan ke depan menunggu kondisi airnya bisa dimanfaatkan kembali," kata Abdul Haq, Selasa (25/05/2020).

Menurut dia, kondisi tersebut bukan pertama kali terjadi namun sudah berulang-ulang. Celakanya, para penambang ilegal itu masih saja melakukan aktivitas terlarang itu.

"Kalau sekarang memang sudah berhenti setelah didatangi Pol PP. ini juga kejadian yang kesekian kalinya. Semoga ke depan penambang juga memperhatikan kondisi sumber air kami ini sehingga tidak tercemar lagi dan kami bisa produksi benih ikan untuk menjaga ketahanan pangan daerah," ucapnya.


Editor : Erwin C Sihombing

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network