Gegara Video TikTok, Siswa SMP di Bangka Barat Diminta Mengundurkan Diri dari Sekolah
BANGKA BARAT, iNews.id - Nasib kurang beruntung dialami oleh seorang siswa SMPN 4 Muntok berinisial AR (16). Berawal dari sebuah konten video di aplikasi TikTok, AR diminta untuk mencari sekolah lain hingga harus menulis surat pengunduran diri.
Hal ini dilakukan oleh pihak SMPN 4 Muntok, lantaran beredarnya sebuah video berdurasi 13 detik yang menunjukkan AR sedang berpura-pura menjadi mama muda beranak satu yang sedang mengandung dua bulan.
Namun, dari video yang disebarluaskan oleh temannya tersebut tidak ada memuat unsur pornografi karena masih mengenakan pakaian lengkap dan tidak menggunakan seragam sekolah. Tersebarnya video tersebut, membuat pihak sekolah menyarankan AR mencari sekolah baru.
Atas saran itu, pihak keluarga AR pun sempat mencoba untuk mencari sekolah baru. Namun dikarenakan saat ini masih pertengahan masa pembelajaran membuat AR tidak bisa diterima di sekolah lain.
Dengan kondisi tersebut, pihak keluarga AR kembali berkoordinasi dengan pihak sekolah. Ironisnya bukannya memberikan solusi terkait tujuan sekolah, AR justru diminta menandatangani surat pengunduran diri oleh pihak sekolah.
Akibat dari kebijakan pihak SMPN 4 Muntok ini, AR terancam tidak dapat melanjutkan sekolah setelah sebelumnya juga sempat satu bulan tidak masuk sekolah pascaberedarnya video tersebut.
Menanggapi permasalahan itu pihak Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bangka Barat melakukan mediasi dengan memanggil pihak sekolah SMPN 4 Muntok dan pihak keluarga AR.
"Kami memberikan pandangan dan keputusan kepada pihak sekolah dan orang tua, bahwa sekolah itu lebih ke arah pembinaan dan pendidikan untuk anak. Jadi tidak untuk anak menjadi tidak sekolah," kata Kepala Disdikpora Bangka Barat, Rukiman, Selasa (8/3/2022).
Rukiman menegaskan pihak sekolah tidak diperbolehkan mengambil langkah sampai mengeluarkan siswa dari sekolah, tanpa ada solusi yang jelas dari sekolah yang bersangkutan.
"Tidak boleh kita main langsung lepas-lepas siswa gitu aja, sebab proses pencarian sekolah tadi harus tetap melalui tahapan. Jangan sampai di Bangka Barat ada yang tidak sekolah, kita lebih kepada pembinaan dan kita mengeluarkan siswa dengan proses," ujarnya.
Sementara, Guru Bimbingan Konseling (BK) SMPN 4 Muntok, Desliati saat dikonfirmasi membenarkan telah melakukan mediasi dengan pihak AR melalui Disdikpora Bangka Barat, namun dirinya tidak menyampaikan terkait polemik yang terjadi menimpa murid yang baru duduk di kelas tujuh tersebut.
"Kami kemarin kan sudah mediasi, jadi kemarin sudah selesai ya. Maaf untuk masalah ini kemarin sudah mediasi, maaf tidak bisa jawab. Maaf ya,” ucap Desliati.
Editor: Ikhsan Firmansyah