Kabut Asap Selimuti Mentok, Masyarakat Diminta Kurangi Aktivitas di Luar

BANGKA BARAT, iNews.id - Kabut asap kembali menyelimuti Kota Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (17/10/2023) pagi. Masyarakat di daerah itu diminta mengurangi aktivitas di luar rumah.

Aditya, warga Kota Mentok mengatakan kabut asap memang sudah terlihat sejak beberapa pekan kemarin. Namun pada pagi hari ini, terlihat semakin tebal dari biasanya. 

Baca Juga

Hilang saat Cari Kayu Bakar di Hutan, Kakek 70 Tahun di Bangka Barat Akhirnya Ditemukan

"Kali ini asapnya saya rasa lebih tebal dan mengganggu penglihatan. Dari pukul 7.30 WIB terlihat jelas kabut asapnya. Cukup khawatir juga kalau begini terus dengan kesehatan kita, terus durasinya lebih panjang," ujar Aditya. 

Sementara itu Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Barat, Sandi Wijaya menuturkan kabut asap ini kemungkinan berasal dari banyaknya kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). 

Baca Juga

Cari Kayu Bakar di Hutan, Kakek 70 Tahun di Bangka Barat Hilang

"Mungkin saja kasus karhutla gambut di provinsi tetangga kian hari kian parah yang mengakibatkan asap ini cukup pekat sampai ke kota kita. BPBD hari ini telah melakukan berbagai upaya dalam menanggulangi asap ini, salah satunya membagikan masker," tutur Sandi. 

Baca Juga

Selundupkan Puluhan Ton Minyak Mentah ke Pulau Bangka, 4 Pelaku Terancam 5 Tahun Penjara

Pihaknya, kata dia, sudah menyalurkan masker gratis kepada sekolah-sekolah yang ada di daerah itu. Pembagian masker juga turut dilakukan oleh Puskesmas Mentok. 

"Kami juga hari ini melakukan sosialisasi dan edukasi melalui medsos,” ujarnya. 

Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengimbau ke tokoh masyarakat melalui grup-grup WhatsApp  untuk senantiasa mengingatkan kepada masyarakat khususnya, agar mengurangi aktivitas di luar rumah. 

"Kalau ada urusan penting di luar rumah, kami imbau untuk menggunakan masker guna menghindari potensi penyakit saluran pernapasan," katanya. 

Editor: Ikhsan Firmansyah