get app
inews
Aa Text
Read Next : Berduka, Driver Ojol di Pangkalpinang Gelar Aksi 1.000 Lilin untuk Affan Kurniawan

Ribuan Warga Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Babel, Tolak Tambang Laut Desa Beriga

Senin, 28 Oktober 2024 - 21:43:00 WIB
Ribuan Warga Unjuk Rasa di Kantor Gubernur Babel, Tolak Tambang Laut Desa Beriga
Unjuk rasa di Kantor Gubernur Kepulauan Babel menolak tambang laut di Desa Beriga Kabupaten Bangka Tengah. (Foto:iNews.id/Irwan Setiawan)

PANGKALPINANG, iNews.id - Ribuan warga berunjuk rasa di Kantor Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Senin (28/10/2024). Dalam aksinya, massa menolak rencana pertambangan oleh PT Timah di laut Desa Beriga Kabupaten Bangka Tengah.

Massa aksi menilai pertambangan timah di laut tersebut merugikan warga Desa Beriga yang mayoritas sebagai nelayan dan merusak ekosistem laut. 

"Kami meminta Penjabat Gubernur Babel untuk mencabut izin usaha pertambangan (IUP) timah di laut Batu Beriga," kata salah seorang massa aksi, Darius.

Hingga pukul 18.30 WIB, massa aksi  masih tetap bertahan di halaman Kantor Gubernur Kepulauan Babel. Mereka meminta Penjabat Gubernur Babel, Sugito agar bisa menemui massa secara langsung dan memberikan kepastian atas tuntutan mereka.

"Bagaimanapun caranya kami akan menolak, kalau perlu kami menginap di sini. Kami bisa dua, tiga hari di sini, kalau tuntutan kami ini tidak dijalankan," katanya.

Sebelumnya, ribuan warga ini menggelar aksi di depan Kantor PT Timah di Pangkalpinang. Namun massa aksi kecewa karena pihak PT Timah tidak mau menemui mereka, sehingga aksi dilanjutkan ke Kantor Gubernur Kepulauan Babel.

"Tuntutan pencabutan IUP PT Timah di perairan Batu Beriga sangat penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat dan masa depan pangan di Kepulauan Bangka Belitung," kata Direktur Eksekutif Walhi Kepulauan Bangka Belitung, Ahmad Subhan Hafiz.

Dia mengatakan ekosistem pesisir Batu Beriga merupakan benteng ekologi penting bagi masyarakat Bangka Belitung. Wilayah kepulauan sangat rentan terhadap bencana iklim yang sedang dialami secara global.

"Jika ekosistem esensial terus dirusak, masa depan kita dan generasi selanjutnya sangat terancam. Aksi adalah simbol untuk menegaskan hak rakyat atas lingkungan hidup yang baik dan sehat," ujarnya.

Editor: Ikhsan Firmansyah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut