Tumbuhkan Geliat Ekonomi Pascapandemi, Pemkab Beltim Raih Indonesia Smart Nation Award 2022
BELITUNG TIMUR, iNews.id - Konsep Smart City kini tengah marak digalakkan di banyak negara, tak terkecuali Indonesia. Penerapan konsep Smart City dinilai sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di era 4.0 melalui pemanfaatan teknologi dan kolaborasi.
Pembangunan berbasis Smart City menyediakan ruang inovasi yang luas untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi dan meningkatkan kualitas hidup manusia dan komunitas setempat. Hadirnya teknologi digital sangatlah membantu dalam banyak hal, khususnya dalam mempermudah berbagai kegiatan manusia pada zaman ini, terutama pada masa Pandemi Covid-19.
Namun, tidak dapat dipungkiri kehadiran teknologi digital turut pula membawa dampak negatif, seperti munculnya budaya instan, rentan adanya berita hoaks serta tidak adanya filterisasi informasi. Di lain sisi kehadiran teknologi digital juga turut membawa dampak positif berupa mempermudah komunikasi, literasi, mencari informasi dan mendorong tumbuhnya inovasi, salah satunya, yaitu konsep smart city.
Di bawah kepemimpinan Burhanudin dan Khairil Anwar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) berkomitmen untuk menggagas pelaksanaan dan penerapan smart city sebagai media untuk memperkenalkan Belitung Timur lebih luas kepada dunia luar. Upaya tersebut digalakkan melalui program unggulan inovasi daerah 'Lawang Beltim', yaitu portal yang memuat berbagai informasi dan layanan, termasuk tempat pengaduan masyarakat terhadap Pemkab Beltim.
Mengusung semboyan, “Satu Lawang untuk Semua”, masyarakat diberikan kemudahan akses dengan cukup melakukan satu kali klik di tautan www.beltim.go.id.
Kinerja kepemimpinan Burhanudin dan Khairil Anwar kemudian menuai sejumlah prestasi. Pada 2021, Bupati Burhanudin menerima penghargaan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) atas pencapaian penyusunan masterplan dan implementasi program Kota Cerdas (Smart City).
Raihan prestasi ini kemudian semakin memotivasi Pemkab Beltim untuk memperluas penerapan konsep smart city berupa smart branding dalam upaya meningkatkan iklim investasi dan perputaran ekonomi yang luar biasa di Belitung Timur, terutama pascapandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir, turut memporak-porandakan berbagai sektor kehidupan, terutama menjadi pukulan terhadap sektor ekonomi di seluruh penjuru dunia. Sejumlah mekanisme adaptasi dan inovasi cerdas diikhtiarkan guna pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, sehingga masyarakat terdampak dapat segera bangkit, termasuk melalui adopsi penggunaan dan pemanfaatan teknologi atau mengubah proses bisnis.
Tepat pada 17 November 2022, Kabupaten Belitung Timur kembali berhasil meraih penghargaan kabupaten/kota yang memiliki inovasi terbaik yang ditujukan untuk pemulihan ekonomi pada gelaran ‘The 5th Indonesia Smart Nation Award (ISNA) 2022' yang digagas oleh Citiasia Center for Smart Nation (CCSN) dengan tema pemulihan pascapandemi (Covid-19).
ISNA 2022 berfokus pada dimensi smart economy dan smart branding daerah, yang menyoroti berbagai sektor dan aspek pariwisata, perbaikan iklim usaha, ekonomi kreatif, pengembangan UMKM, serta adopsi ekonomi digital.
Pada ISNA 2022, Kabupaten Belitung Timur berhasil meraih penghargaan sebagai smart branding kategori kabupaten terbaik. Kabupaten Belitung Timur dianggap berhasil dan sukses melakukan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 dengan melaksanakan beberapa event.
Salah satunya adalah pagelaran Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR), sebagai salah satu Kharisma Event Nusantara 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Gelaran ini juga masuk ke dalam program Indonesiana dan Prioritas Jalur Rempah 2022 Kemendikbudristek.
Pada pelaksanaan JPJR sendiri, Pemerintah Belitung Timur sukses melakukan kolaborasi nyata dari berbagai sektor yang ada, seperti budaya, ekonomi, dan melibatkan lebih dari 50 UMKM yang terlibat dalam pelaksanaannya. Pemkab Beltim pun menerapkan metode cashless berupa pembayaran melalui QRIS yang menghasilkan transakasi perputaran uang sebesar Rp389.450.000 selama pelaksanaannya.
Melalui metode pembayaran cashless QRIS ini memungkinkan terjadinya transaksi ekonomi yang menjadi alternatif tepat bagi masyarakat dalam bertransaksi tanpa perlu bersentuhan di masa pandemi Covid-19. Tidak hanya itu saja, pelaksanaan JPJR juga menjadi peluang besar bagi daerah dalam mengenalkan potensi kekayaan rempah Belitung Timur kepada masyarakat luas.
Raihan prestasi yang diperoleh ini, tentunya semakin mendorong Pemerintah Kabupaten Belitung Timur untuk terus berkomitmen penuh dalam menerapkan konsep smart city yang ditujukan untuk mempermudah proses pembangunan di daerah sebagai upaya mewujudkan Belitung Timur yang bangkit dan berdaya sesuai dengan visinya.
Editor: Rizqa Leony Putri