Waspada, DBD di Bangka Capai 150 Kasus

BANGKA, iNews.id – Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka, Provinsi Bangka Belitung, mencatat sebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu mencapai lebih dari 150 kasus. Jumlah  itu terhitung dari Januari hingga Agustus 2022. 

“Terhitung dari Januari sampai akhir Agustus 2022, kasus DBD di Kabupaten Bangka mencapai lebih dari 150 tersebar di sejumlah wilayah kecamatan,” kata Ketua HAKLI Bangka, Boy Yandra, Jumat (2/3/2022).

Baca Juga

Kecelakaan Maut Minibus Seruduk Truk Kayu di Bangka Selatan, 1 Orang Tewas

Pihaknya menyarankan masyarakat mewaspadai penyebaran DBD melalui nyamuk aedes aegypti. Caranya memastikan lingkungan rumah harus benar - benar bersih baik dari sampah, tidak ada genangan air di sekitar maupun bersih dari tumpukan barang bekas.

“Selain lingkungan rumah yang harus bersih, memakai kelambu saat tidur perlu dilakukan serta rutin menguras bak mandi serta menebarkan serbuk abate,” ujarnya.

Baca Juga

Polisi Bongkar Prostitusi Online di Bangka Selatan, 1 Janda Muda Diamankan

Dia mengatakan bagi orang tua yang memiliki balita dan mengalami gangguan kesehatan hendaknya segera dibawa ke dokter atau pusat layanan kesehatan terdekat untuk mendapat perawatan.

"Pencegahan kasus DBD perlu dilakukan dengan serius, komitmen masyarakat secara bersama-sama untuk memerhatikan kebersihan di lingkungan masing-masing," ucapnya.

Baca Juga

Penambang Timah di Bangka Barat Tewas Tertimbun Longsoran Tanah

Jika ditemukan satu kasus DBD di masyarakat, kata dia, maka radius 100 meter dari rumah pasien DBD harus segera dilakukan pencegahan. 

“Seperti penyemprotan fogging untuk membunuh jentik nyamuk,” tuturnya.

HAKLI Bangka, kata dia, terus membantu Dinas Kesehatan setempat untuk mencegah penyebaran penularan penyakit DBD di daerah itu. Hal itu guna mempercepat penanganan serta menekan seminimal mungkin sebaran kasus penyakit DBD yang terjadi di masyarakat.

"Kami membantu dinas kesehatan mencegah penyebaran penyakit DBD seperti penyuluhan, sosialisasi pencegahan DBD di sekolah, serta pembagian serbuk abate di daerah rawan jentik nyamuk dan kegiatan lain," katanya.

Editor: Ikhsan Firmansyah