BANGKA BARAT, iNews.id - RSUD Sejiran Setason Muntok, Bangka Barat, Bangka Belitung, merawat 208 pasien demam berdarah dengue (DBD). Jumlah tersebut terhitung pada periode semester satu tahun 2022.
Kasi Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD Sejiran Setason Muntok, dr Mariya Ulfa mengatakan pasien DBD yang dirawat di RSUD Sejiran Setason didominasi oleh pasien anak.
"RSUD Sejiran Setason Muntok merawat sebanyak 208 pasien DBD di satu semester 2022 ini. Terus yang banyak itu anak-anak kasusnya. Pasien yang meninggal dunia di rumah sakit ada lima orang," kata dr Mariya Ulfa, Rabu (20/7/2022).
Mariya Ulfa menuturkan pasien DBD di RSUD Sejiran Setason Muntok membutuhkan waktu perawatan tiga sampai empat hari, disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien.
"Tergantung kondisi pasien, jika kondisi pasien masih dalam keadaan baik biasanya perawatannya tiga sampai empat hari. Tapi, kalau kasus sudah berat biasanya lebih dari tiga hari," tuturnya.
Sementara, Yandra (34) orang tua salah satu pasien DBD mengatakan anaknya sudah dua hari dirawat di RSUD Sejiran Setason Muntok. Anaknya memiliki gejala panas tinggi.
"Sudah dua malam dirawat, gejalanya panas tinggi naik turun. Sempat dibawa ke Puskesmas Tempilang, dan kemudian dirujuk ke sini (RSUD Sejiran Setason)," kata Yandra.
Yandra menuturkan kondisi anaknya Zamir (9) semakin membaik sejak memendapatkan perawatan intensif dari rumah sakit.
"Alhamdulillah semakin hari ada perubahan lebih baik kondisinya. Cuma itu tadi, trombositnya naik turun," tuturnya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait