Inforafis kudeta militer terhadap Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. (Infografis: iNews.id)

Dikutip dari Reuters, Senin (1/2/2021), Suu Kyi merupakan putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, Aung San, yang dibunuh ketika dirinya berusia 2 tahun. Perempuan yang lahir pada 19 Juni 1945 di Rangoon itu menghabiskan sebagian besar masa mudanya di luar negeri.

Pada 1964-1967 dia menempuh studi di St Hugh's College, University of Oxford dan meraih gelar BA dalam bidang filosofi, politik, dan ekonomi. Dalam masa pendidikan di sana, Suu Kyi bertemu akademisi Inggris, Michael Aris, yang kemudian menjadi suaminya. Mereka memiliki dua putra dan menetap di Oxford.

Pada 1988, Suu Kyi memutuskan kembali ke Yangon untuk merawat ibunya yang sakit parah. Dalam aktivitasnya, dia terseret dalam protes yang dipimpin mahasiswa terhadap kekuasan militer yang telah berkuasa sejak 1962.

Situs resmi Burma Campaign UK menyebutkan, pada 24 September 1988 sebuah partai pro-demokrasi baru, NLD, dibentuk. Suu Kyi diangkat sebagai Sekretaris Jenderal seraya menyerukan kebebasan dan demokrasi.

Suu Kyi kemudian dikenal sebagai pembicara publik yang andal. Namanya bersinar dan menjadi kandidat pemimpin gerakan protes, namun kemudian dibubarkan paksa. Para pemimpin gerakan itu terbunuh dan dipenjara, dan Suu Kyi menjadi tahanan rumah di kediaman keluarganya.

Dia akhirnya membuat keputusan tetap berada di Myanmar dalam memimpin kampanye demokrasi. Meskipun militer sempat membebaskannya membolehkan pergi, Suu Kyi khawatir tidak akan diizinkan kembali.

Hadiah Nobel Perdamaian diraihnya pada 1991. Namun dia tak bisa mengambilnya secara langsung, melainkan diwakilkan putra tertuanya, Alexander Aris. Pada Agustus 2011, Suu Kyi mengadakan pertemuan pertamanya dengan Presiden Myanmar Thein Sein.


Editor : Maria Christina

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network