Bupati Bangka Barat, Sukirman. (Foto: iNews.id/Rizki Ramadhani)
Rizki Ramadhani

BANGKA BARAT, iNews.id - Setelah dilakukan perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022, Kabupaten Bangka Barat tidak lagi mengalami defisit. Hal tersebut salah satunya disebabkan adanya peningkatan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Selain peningkatan PAD, pengendalian defisit anggaran juga dipengaruhi oleh adanya pemangkasan di sektor pembelanjaan yang sifatnya tidak terlalu mendesak. Misalkan anggaran perjalanan dinas, makan minum dan ATK. 

"Dalam struktur APBD perubahan kita sudah berimbang, artinya defisit bisa ditutupi dengan pembiayaan karena ada beberapa hal. Ada PAD yang direncanakan meningkat termasuk bagi hasil sumber daya pertambangan umum Rp21 miliar. Kemudian di pendapatan transfer ada penambahan kurang lebih Rp25 miliar," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bangka Barat, Abimanyu, Kamis (15/4/2022). 

Diketahui sebelumnya, kabupaten berjuluk Sejiran Setason itu dikabarkan mengalami defisit anggaran hingga Rp120 miliar. 

"Sebelumnya dalam APBD induk seimbang, cuma itu angkanya ada beberapa tidak sesuai dengan realnya. Misalnya pendapatan, makanya di APBD perubahan kita sesuai termasuk Silfa tahun kemarin kita sesuaikan setelah hasil pemeriksaan audit BPK dan terjadi defisit kurang lebih 120 Miliar," tuturnya. 

Sementara , Bupati Bangka Barat Sukirman meminta organisasi pemerintah daerah (OPD) dapat mengawal realisasi PAD  agar pendapatan bisa dicapai.

"Terutama tiap OPD harus konsisten dalam merealisasikan kegiatan masing - masing. Agar yang kita canangkan atau cita-cita keluar dari defisit ini, biar masyarakat bisa merasakan dari manfaat pembangunan ini," ujar Sukirman. 


Editor : Ikhsan Firmansyah

BERITA TERKAIT