Ia mengimbau, masyarakat untuk selalu menggunakan 3D (dilhat, diraba, diterawang), serta senantiasa menjaga dan merawat rupiah agar semakin mudah mengenali keasliannya.
Tantan menyebut, peredaran uang palsu di Babel tergolong kecil dan trennya terus menurun. Hal itu kata dia, berkat Bank Indonesia bersama dengan Kepolisian, Kejaksaan dan Pengadilan, terus berkolaborasi dan bersinergi dalam upaya penanganan uang palsu.
"Berdasarkan data aplikasi Bank Indonesia Counterfeit Analysis Center (BI-CAC), selama lima tahun terakhir sejak 2015 temuan uang palsu menunjukkan tren yang terus menurun," katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait