TOBOALI, iNews.id - Polairud Polda Bangka Belitung (Babel) menangkap dua orang nelayan asal Toboali, Bangka Selatan, di perairan Pulau Tinggi Sadai. Keduanya ditangkap karena membawa bahan peledak jenis bom ikan tanpa izin.
Kabid Humas Polda Babel, Kombes Pol A Maladi mengungkapkan, kedua nelayan yakni, JI (41) dan MAN (47) ditangkap pada Jumat (6/8/2021). Keduanya ditangkap di atas kapal 2 GT yang siap digunakan menuju periaran Pulau Tinggi Sadai.
“Penangkapan bermula setelah adanya informasi yang didapatkan tim, kemudian tim langsung bergerak menuju Perairan Pulau Tinggi Sadai Toboali Kabupaten Bangka Selatan dan melakukan penangkapan,” ujar Kabid Humas, Senin (9/8/2021).
Sekarang ini, kedua tersangka menjalani proses hukum di Mako Dit Polairud Polda Babel untuk dilakukan penyidikan oleh Subdit Gakkum Dit Polairud Polda. Dari hasil penangkapan, tim mengamankan barang bukti yakni dua ember yang berisi pupuk yang sudah dicampur dengan bensin dan dihaluskan yang ada kandungan nitrat, dan 11 botol kaca yang sudah kosong.
Selain itu, tim menemukan satu bungkus plastik berisikan serbuk warna hitam diduga mesiu, satu ball plastik warna putih ukuran 2 kilogram, satu gulung lakban warna coklat,daua gulung lakban warna hitam, dan 12 bungkus kotak rokok. Terdapat pula satu gulung tali nilon warna oranye, satu buah dakor selam, dua buah kaca mata selam, satu buah kompresor, satu unit kapal GT 2 tanpa nama, 10 batang garu dan satu batang kayu.
Maladi menuturkan, penangkapan dilakukan pada pukul 03.00 WIB di perairan Pulau Tinggi Sadai dengan titik koordinat 03°00’030” S – 106°42’909″ E. kapal GT 2 tanpa nama tersebut dinakhodai tersangka JI.
“Untuk sementara, terhadap tersangka patut diduga melakukan tindak pidana membawa dan mempergunakan bahan peledak dengan jenis bom ikan tanpa hak atau tanpa ijin sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 ayat 1 dan 2 UU Darurat No 12 tahun 1951,” ujar Kombes Pol Maladi.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait