Dia menjelaskan ekspor Babel sebagai daerah penghasil bijih timah nomor dua terbesar dunia ini pada Oktober 2020 turun 14,02 persen, dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya.
"Nilai ekspor komoditas nontimah turun 21,73 persen, dan timah turun 12,28 persen," kata dia.
Oleh karena itu nilai ekspor pada Oktober tahun ini sebesar 88,6 juta dolar AS turun dibandingkan bulan sama tahun sebelumnya yang mencapai 103,1 juta dolar AS. Dibanding bulan sebelumnya, nilai ekspor Oktober 2020 turun 10,08 persen.
"Penurunan nilai ekspor didorong oleh turunnya ekspor timah sebesar 11,44 persen dan nontimah 2,71 persen. Selama Januari-Oktober 2020 peran timah dan nontimah masing-masing sebesar 82,90 persen dan 17,10 persen," katanya.
Dia menambahkan ekspor nontimah Januari-Oktober 2020 didominasi oleh lemak dan minyak hewan mencapai 124,5 juta dolar AS atau 75,05 persen dari jumlah ekspor nontimah Provinsi Babel.
"Nilai ini naik 17,80 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu nilai ikan dan udang dan berbagai produk kimia masing-masing juga mengalami kenaikan 72,37 persen dan 45,85 persen," katanya.
Editor : Ikhsan Firmansyah
ekspor pangkalpinang bangka belitung pasar timah pandemi Covid-19 bencana nonalam dampak pandemi covid-19
Artikel Terkait