Hewan ternak di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tertular penyakit LSD (Lumpy Skin Disease) atau penyakit lato-lato. (Foto:ilustrasi)

Menurut Agung, para peternak harus mewaspadai penyebaran penyakit LSD ini. Meski tidak menular ke manusia, namun dapat berdampak pada harga jual yang akan merugikan peternak itu sendiri.

"Meskipun tidak terjadi penularan ke manusia, kerugian terhadap ekonomi ke peternak apalagi mendekati momen Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Jadi perlu dipahami peternak harus mengenali ciri-cirinya," ujarnya. 

Penyakit lato-lato, penyakit pada sapi dan kerbau yang disebabkan oleh infeksi virus LSD. Gejala yang timbul sangat bervariasi dari ringan sampai berat. 

"Terjadi pada sapi dan kerbau, seperti penurunan nafsu makan, demam tinggi, suhu di atas 40,5 derajat, terjadi luka di kaki sehingga kaki lemah dan beberapa kasus bisa ambruk," katanya. 

Agung menyampaikan, sejauh ini belum ada kasus hewan ternak yang mati akibat virus LSD, tapi para peternak diminta untuk segera melaporkan apabila menemukan gejala lato-lato.

"Kita dari dinas selalu responsip apabila ada masyarakat dan peternak melaporkan. Apa pun laporan itu, kita data dan tangani," ucapnya. 


Editor : Ikhsan Firmansyah

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network