Aktivitas penambangan bijih timah di Babel. (Foto:Antara)

PANGKALPINANG, iNews.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel) meminta penambang bijih timah untuk berhenti beraktivitas jika terjadi hujan ekstrem disertai petir. Hal itu guna mencegah kecelakaan tanah longsor tambang.

Kepala BPBD Provinsi Babel, Mikron Antariksa mengatakan hujan ekstrem ini diperkirakan terjadi selama November 2021 hingga Februari 2022, sebagai dampak fenomena La Nina

“Fenomen La Nina ini memunculkan bencana hidrometeorologi atau bencana yang disebabkan hujan lebat disertai angin kencang dan petir yang mengakibatkan longsor, banjir dan sambaran petir," katanya, Kamis (4/11/2021).

Dia mengatakan, hujan lebat ini mengakibatkan serapan air tanah tinggi sehingga rawan terjadi longsor.

“Jadi penambang diharapkan berhati-hati agar terhindar dari kecelakaan yang mengancam keselamatan jiwa," ujarnya.

Menurut dia, kondisi cuaca ekstrem ini mengakibatkan tanah penambangan bijih timah bergerak dan longsor menimbun para penambang yang tidak dilengkapi alat keselamatan kerja.

"Rata-rata masyarakat penambang yang tidak memiliki alat K3 dalam menambang, sehingga setiap terjadi kecelakaan tambang selalu menimbulkan korban jiwa," katanya.


Editor : Ikhsan Firmansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network