Dia menuturkan, dari keterangan korban, pelaku berjumlah 6 orang. Perkosaan itu terjadi sejak 12 September 2024. Saat itu korban sedang pulang sekolah dengan berjalan kaki. Korban kemudian dicegat pelaku dan dibekap serta dibawa ke semak-semak.
“Di sana korban dicabuli. Pelaku ada yang menjamah dan meremas alat sensitif korban. Ada juga yang menyetubuhinya. Ternyata tidak hanya sekali korban mendapatkan pelecehan seksual. Ada tiga lokasi tempat asusila para pelaku yakni di semak-semak, dekat rumah ibadah, kemudian salah satu rumah pelaku dan di dekat kantor desa,” katanya.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait