Di tengah keputusasaan, satu tahun silam tepatnya di awal tahun 2022. Dia ditemani sang istri Ria Mustika mencoba peruntungan baru di dunia kuliner.
Obie Ardi membuka warung kopi di tepi muara Pelabuhan Acun-Ketapang Pangkal Balam Kota Pangkalpinang, dengan modal seadaanya. Waktu itu mereka mendapat omzet Rp600.000 dengan keuntungan bersih Rp100.000 - Rp150.000 per hari.
Warung kopi kemudian bertransformasi menjadi warung lempah kuning dengan satu orang karyawan, kemudian bertambah menjadi tujuh orang dan terus bertambah hingga saat ini miliki 32 orang karyawan dengan gaji standar Upah Minimum Provinsi (UMP).
Berkat doa dan keuletan serta rajin menolong orang yang kesusahan, usaha kuliner yang diberi nama Warung Lempah Kuning Muara Bang Obie dan Yuk Ria melejit hingga didatangi ratusan orang setiap harinya.
"Kami jual kopi dekat pelabuhan. Tiap hari kami sering mendapat ikan dari para nelayan, ikan kami lempah dan kami makan bersama nelayan. Ternyata banyak yang suka lempah kami dan akhirnya kami jualan lempah kuning ikan. Alhamdulillah waktu itu launchingnya dilakukan oleh Gubernur Babel periode 2017-2022, Erzaldi Rosman," kata Obie.
Tak disangka, karena cita rasa yang khas warungnya menjadi buah bibir para pecinta kuliner. Bahkan gaungnya terdengar hingga ke provinsi tetangga, mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, hingga Pulau Jawa.
Bahkan para pelancong dari negara tetangga yang berkunjung ke Pulau Bangka mendapat rekomendasi menyantap kuliner khas Bangka Belitung di Warung Lempah Kuning Muara Bang Obie.
"Rahasia di balik kesuksesan itu selalu menolong orang, karena saya yakin kalau doa orang-orang yang sedang sakit atau kesusahan itu sangat mustajab sekali," tuturnya.
Di warung Obie selain rasa yang khas Lepar Pongok Bangka Selatan, menu yang ditawarkan pun bervariasi. Mulai dari ikan, udang, cumi, kepiting, kerang dengan beragam olahan lempah kuning, dibakar, pindang, goreng maupun pepes tersedia.
"Alhamdulillah pengunjung kami dari berbagai daerah, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan lainnya, kalau WNA dari Cina, Malaysia, Amerika, Arab, Mesir, Palestina, Singapore, Thailand, Afrika dan masih banyak lagi lainnya," ucap Obie.
Sebagai mantan napi dengan masa lalu kelam, Obie Ardi ingin memiliki cabang lempah kuning diberbagai daerah.
Keinginannya menggaungkan lempah kuning agar makanan khas Bangka Belitung tersebut dapat dinikmati siapa saja dan di mana saja, di dalam maupun luar negeri.
Tak kalah pentingnya untuk menginspirasi banyak orang, bahwa lebel mantan napi bukan akhir dari segala-galanya.
"Saya tidak malu berkata saya mantan napi, tapi saya malu jika saya tidak berbuat apa-apa. Saya akan berbagi inspirasi dengan teman napi agar terus semangat, berjuang karena hidup dijalani bukan diakhiri," ujar Obie.
Keberhasilan Obie bukan sebuah kebetulan, namun berkat usaha, kerja keras dan doa yang tak henti-hentinya. Baik doa dari diri sendiri, maupun doa dari orang lain. Doa dari mereka yang pernah ia bantu dari kegiatan sosial, seperti operasi katarak. Hingga mengantarkan pasien BPJS ke RSCM untuk menjalani operasi.
"Manusia terbaik itu bukan manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, akan tetapi manusia terbaik di mata Allah adalah dia yang pernah melakukan kesalahan tapi dia kembali bertobat kepada Allah dan dia lah sebaik-baiknya manusia," tutur Obie.
Nah, itulah kisah inspiratif dari seorang mantan narapidana yang sukses berkat kerja keras disertai doa dan dermawan terhadap sesama.
Editor : Ikhsan Firmansyah
Artikel Terkait