Beni (46) saat membuat kerajinan tangan berbentuk topi koboi dari ikan buntal, Minggu (9/1/2022). (Foto: iNews.id/Rizki Ramadhani)

BANGKA BARAT, iNews.id - Ikan Buntal memang dikenal sebagai salah satu hewan laut yang memiliki racun mematikan, jarang sekali masyarakat mengonsumsi hewan yang juga disebut ikan fugu ini. Namun, di tangan Beni (46) warga Desa Rambat, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, ikan beracun ini justru diolah menjadi kerajinan tangan yang unik dan bernilai ekonomis.

Kulit ikan Buntal yang memiliki tekstur keras, kasar dan berduri disulapnya menjadi hiasan kepala seperti topi koboi dan peci.

"Awalnya tahun 2019 iseng saja coba mengolah kulit ikan Buntal ini kok bisa keras gini, bahkan sempat saya dikira orang stres. Terus coba buat kayak topi atau peci dititipkan ke acara pameran malah ada yang suka, terus buat lagi," kata Beni, Minggu (9/1/2022). 

Beni kemudian menjelaskan proses pembuatan topi koboi atau peci hingga bisa menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. 

"Bagian yang dibuang hanya isi daging, diambil bagian kulit terus kepala sampai sirip. Kemudian kulit tadi dijemur dulu, terus langsung dibentuk polanya pake baskom dan diikat dengan benang nilon. Dijemur lagi sampai kering, lalu dipotong, dirapikan, dipercantik sesuai dengan keinginan baik itu topi atau peci," ucapnya. 

Kerajinan tangan yang dibuat oleh Beni dibanderol mulai Rp250.000 sampai Rp 500.000, tergantung jenis, ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya. 

"Kalau peci agak kecil ini dijual Rp250.000, kalau topi koboi Rp400.000 sampai Rp500.000, ada juga lampu lampion dijual Rp250.000. Untuk penjualan memanfaatkan media sosial seperti Facebook atau WhatsApp da nada juga dibantu jual sama teman. Penjualannya di sekitar Pulau Bangka, ada juga sampai Bekasi," tuturnya. 

Sebelum pandemi Covid-19, Beni mengaku per pekannya bisa menjual hasil kerajinan tangan itu sebanyak 10 buah. 

"Kalau kemarin sebelum pandemi bisa jual 10 buah per minggu. Cuma kondisi pandemi gini agak susah, buat berdasarkan pesanan saja. Kalau ditanya harapan, harapannya ada bantuan dari pemerintah setempat soal pemasaran karena permasalahan saya itu saja di bagian pemasaran," katanya. 


Editor : Ikhsan Firmansyah

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network