BANGKA SELATAN, iNews.id - Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Maulayadi memilih untuk mengundurkan diri sebagai tenaga honorer pada Pemkab Bangka Selatan untuk menggeluti usaha budi daya ikan kerapu dan berhasil.
Maulayadi mengaku mendapat omzet Rp1,5 miliar setiap tahun dari hasil 48 keramba apung budi daya ikan kerapu di Perairan Pulau Tinggi, Kecamatan Lepar Pongok, Bangka Selatan. Bahkan dia mengekspor panen ikan kerapu ke beberapa negara melalui Koperasi Usaha Muda Inovatif.
"Sebelum saya membudidaya ikan kerapu, di Pulau tinggi memang sudah ada budi daya ikan ini. Pada tahun 2015 saya tertarik untuk ikut jadi membudidayakan ikan kerapu, setelah saya geluti tahun pertama hasilnya cukup menggiurkan dan saya kembangkan lagi sampai sekarang dan alhamdulillah setiap tahunnya bisa meraih omzet kurang lebih Rp1,5 Miliar," kata Maulayadi, Minggu (25/7/2021).
Maulayadi mengundurkan diri sebagai tenaga honorer tahun 2011. Setelah itu dia mulai melakukan kegiatan usaha hingga akhirnya memilih fokus untuk mengembangkan budi daya ikan kerapu.
Modal yang harus dikeluarkan Maulayadi untuk membuat 12 keramba apung cukup besar mencapai Rp200 juta. Namun kini berkembang menjadi 48 keramba dengan melibatkan belasan tenaga kerja.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait